Di bandara international Cairo |
Ini peristiwa pagi menjelang siangku. Sekitar pukul 9.30 WK, aku mengantar senior ke bandara internasional Cairo, karena hari ini mereka kembali ke tanah air setelah menyelesaikan studinya di Al-Azhar. “Hmm… Aku kapan ya…???? Masak kalah sama senior, ya jelas aja kalah, namanya juga senior, wajar donk dia yang duluan pulang, yang sabar insya Allah akan tiba saatanya. Ini hanya masalah waktu, andai saja aku lebih dulu lahir dari seniorku, mungkin aku yang diantar mereka.hehe….Insya Allah kalau tidak ada halangan 2014 aku kembali menghirup tanah air ku Indonesia.
Hari ini aku mendapat pelajaran berharga untuk membangkitkan kembali semangat yang mulai pudar. Disadari atau tidak, waktu akan terus berlalu tanpa pernah perduli akan nasib kita saat ini. Ia seolah berlari bahkan melompat lebih kencang dari kita, atau memang kita yang sedikit terlenan dengan nyanyian dunia. Empat tahun bukanlah waktu yang lama untuk menyelesaikan studi di sini (Al-Azhar), tapi kalau saja empat tahun itu tidak dimanfaatkan dengan baik maka bisa berakibat fatal otomatis akan termakan usia dan nambah jatah waktu lebih lama lagi untuk tinggal di sini (Cairo). Jangan sampai..
Sungguh aku tidak mau hal itu terjadi pada diriku, rasanya sudah cukup lama merantau jauh dari keluarga tercinta dan aku ingin segera bisa berkumpul kembali bersama mereka seperti dulu lagi. kurang lebih 1 bulan lagi tepatnya bulan November umurku genap 22 tahun, hampir dari separuh umurku itu aku habiskan di perantauan. 12 tahun aku habiskan di rumah (SD), kemudian 10 tahun aku habiskan di perantauan.
Nah dari 10 tahun itu, 6 tahun aku habiskan untuk mondok di pesantren Darel hikmah Pekanbaru yang berjarak kurang lebih 4-5 jam dari rumahku, pulang pun palingan pas libur-libur panjang aja, kemudian kurang lebih 5 bulan aku di jakarta, (itu dulu waktu aku kuliyah di sana) dan sisanya aku habiskan di Mesir sampai detik ini.
Dulu ibuku pernah bilang “Novri ko godang dek urang, ndak dek awak ” (Novri ni besar karena orang lain, bukan karena ortu) ya maksudnya di perantauan, gitulah kira-kira. Aku sendiri sempat tertawa sih, mendengar perkataan ibuku yang seperti itu, tapi aku bilang ke beliau “gak apa-apa lah ma, jadi kan gak terlalu merepotkan mama” hehe. Ini semua aku lakukan karena aku ingin mandiri dan maju. Aku tidak mau tinggal di kampung, terus berfikir seperti kebayakan orang-orang “kampung” (awam) yang tidak mau perduli dengan kemajuan alias jumud atau primitif.
Kok jadi cerita masa lalu sih,..hehe, Opzs ma’lesy (maaf), kita kembali ke judul. Mengantar kepulangan kakanda Syafii adrad dan Rahmat fadhli ke tanah air tadi, seperti mengantongi semangat baru lagi. Ini sebagai pembelajaran bagiku, bahwa aku tidak boleh berlama-lama berada di negeri ini, sebisa mungkin tepat waktu, 4 tahun selesai dengan gelar Lc, (Mohon do’anya ya teman-teman).
Bandara cairo terlihat begitu indah bagi mereka yang pulang dengan ijzah Lc nya (S1). Gambaran itulah yang terpancar dari raut wajah mereka. Senang bercampur sedih (Katanya sih gitu) hehe…Senang bisa kembali ke tanah air dengan gelar sarjana (Lc), dan sedih meninggalkan Negeri musa ini yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman. Beribu cerita dan pengalaman akan menjadi kenangan yang tak kan pernah terlupakan ketika kembali ke tanah air nanti, bahkan ada juga yang mengatakan itu adalah oleh-oleh yang paling ringan dan berharga untuk kerabat dan hadai taulan. Hehe (bisa aja)
Sekarang adalah saatnya bangkit dan membuktikan mimpi itu menjadi kenyataan. Aku akan melihat bandara kairo tampak begitu indah pada hari itu, pada hari kepulanganku nanti. Hari ini aku yang mengantar seniorku, insya Allah 2014 aku yang akan diantar oleh junior dan sahabat-sahabatku, Amin. Apa yang sedang aku jalani sekarang akan selalu aku syukuri, dan apa yang sedang aku hadapi akan aku lakukan dengan spenuh hati, karena hidup memang untuk dinikmati dan disyukuri. Tidak ada yang lebih indah bagiku kecuali bisa menghadiahkan gelar Lc untuk kedua orangtuaku, keluargaku, bangsa dan agamaku. Uhibbukum giddan,,,giddan...
Semangat……!!!!!!!!!!!
Novrinaldi. S
Istana Riau, 26 September 2012
Ashar menjelang Magrib
0 komentar:
Posting Komentar