Cinta Rasul

Cinta Rasul

Rabu, 26 September 2012

Bandara Cairo Terlihat Begitu Indah


Di bandara international Cairo

Ini peristiwa pagi menjelang siangku. Sekitar pukul 9.30 WK, aku  mengantar senior ke bandara internasional Cairo, karena hari ini mereka kembali ke tanah air setelah menyelesaikan studinya di Al-Azhar. “Hmm… Aku kapan ya…???? Masak kalah sama senior, ya jelas aja kalah, namanya juga senior, wajar donk dia yang duluan pulang, yang sabar insya Allah akan tiba saatanya. Ini hanya masalah waktu, andai saja aku lebih dulu lahir dari seniorku, mungkin aku yang diantar mereka.hehe….Insya Allah kalau tidak ada halangan 2014 aku kembali menghirup tanah air ku Indonesia.

Hari ini aku mendapat  pelajaran berharga untuk membangkitkan kembali semangat yang mulai pudar. Disadari atau tidak, waktu akan terus berlalu tanpa pernah perduli akan nasib kita saat ini. Ia seolah berlari bahkan melompat lebih kencang dari kita, atau memang kita yang sedikit terlenan dengan nyanyian dunia.  Empat tahun bukanlah waktu yang lama untuk menyelesaikan studi di sini (Al-Azhar), tapi kalau saja empat tahun itu tidak dimanfaatkan dengan baik maka bisa berakibat fatal otomatis akan termakan usia dan nambah jatah waktu lebih lama lagi untuk tinggal di sini (Cairo). Jangan sampai..

Sungguh aku tidak mau hal itu terjadi pada diriku, rasanya sudah cukup lama merantau jauh dari keluarga tercinta dan aku ingin segera bisa berkumpul kembali bersama mereka seperti dulu lagi. kurang lebih 1 bulan lagi tepatnya bulan November umurku genap 22 tahun, hampir dari separuh umurku itu aku habiskan di perantauan. 12 tahun aku habiskan di rumah (SD), kemudian 10 tahun aku habiskan di perantauan.

Nah dari 10 tahun itu, 6 tahun aku habiskan untuk  mondok di pesantren Darel hikmah Pekanbaru yang berjarak kurang lebih 4-5 jam dari rumahku, pulang pun palingan pas libur-libur panjang aja, kemudian kurang lebih 5 bulan aku di jakarta, (itu dulu waktu aku kuliyah di sana) dan sisanya aku habiskan di Mesir  sampai detik ini.

Dulu ibuku pernah bilang “Novri ko godang dek urang, ndak dek awak ” (Novri ni besar karena orang lain, bukan karena ortu) ya maksudnya di perantauan, gitulah kira-kira.  Aku sendiri sempat tertawa sih,  mendengar perkataan ibuku yang seperti itu, tapi aku bilang ke beliau “gak apa-apa lah ma, jadi kan gak terlalu merepotkan mama” hehe. Ini semua aku lakukan karena aku ingin mandiri dan maju. Aku tidak mau tinggal di kampung,  terus berfikir seperti kebayakan orang-orang “kampung” (awam) yang tidak mau perduli dengan kemajuan alias jumud atau primitif.

Kok jadi cerita masa lalu sih,..hehe, Opzs ma’lesy (maaf),  kita kembali ke judul. Mengantar kepulangan kakanda Syafii adrad dan Rahmat fadhli ke tanah air tadi, seperti mengantongi semangat baru lagi. Ini sebagai pembelajaran bagiku, bahwa aku tidak boleh berlama-lama berada di negeri ini, sebisa mungkin tepat waktu, 4 tahun selesai dengan gelar Lc, (Mohon do’anya ya teman-teman).

Bandara cairo terlihat begitu indah bagi mereka yang pulang dengan ijzah Lc nya (S1). Gambaran  itulah yang terpancar dari raut wajah mereka. Senang bercampur sedih (Katanya sih gitu) hehe…Senang bisa kembali ke tanah air dengan gelar sarjana (Lc), dan sedih meninggalkan Negeri musa ini yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman.  Beribu cerita dan pengalaman akan menjadi kenangan yang tak kan pernah terlupakan ketika kembali ke tanah air nanti, bahkan ada juga yang mengatakan itu adalah oleh-oleh yang paling ringan dan berharga untuk kerabat dan hadai taulan. Hehe (bisa aja)

Sekarang adalah saatnya bangkit dan membuktikan mimpi itu menjadi kenyataan. Aku akan melihat bandara kairo tampak begitu indah pada hari itu, pada hari kepulanganku nanti.  Hari ini aku yang mengantar seniorku, insya Allah 2014 aku yang akan diantar oleh junior dan sahabat-sahabatku, Amin. Apa yang sedang aku jalani sekarang akan selalu aku syukuri, dan apa yang sedang aku hadapi akan aku lakukan dengan spenuh hati, karena hidup memang untuk dinikmati dan disyukuri. Tidak ada yang lebih indah bagiku kecuali bisa menghadiahkan gelar Lc untuk kedua orangtuaku, keluargaku, bangsa dan agamaku. Uhibbukum giddan,,,giddan...

Semangat……!!!!!!!!!!!


Novrinaldi. S
Istana Riau, 26 September 2012
Ashar menjelang Magrib

Selasa, 25 September 2012

Jangan Ditunda-tunda..!!


Jangan tunda-tunda, terlambat sedikit saja masuk neraka selamanya.

Dapat cerita dari seorang ustadz.

Seorang imigran Arab yang menetap di Belanda menjalani profesi di samping pebisnis, ia juga sebagai seorang da’i. Suatu kali di puncak musim dingin bertepatan hari Jum’at, badai salju melanda daerah kediamannya. Biasanya setelah menyampaikan khutbah Jum’at, beliau bersama anaknya keliling ke rumah-rumah penduduk yang berada di sekitar mesjid tempat beliau shalat jum’at. Beliau menyampaikan pesan singkat tentang Islam, baik secara lisan maupun tulisan.

karena pada hari itu salju turun dengan derasnya, tentu saja dingin mencekam luar biasa. Oleh karena itu beliau memutuskan untuk tidak melakukan kegiatan seperti biasanya. Namun anaknya yang masih muda belia bersikukuh dengan semangat membara harus tetap keluar berdakwah. Ia mengatakan kepada ayahnya bahwa manusia setiap detik menuju neraka kalau kita tidak cepat mengingatkan dan memperkenalkan Islam kepada mereka. Tapi ayahnya tetap tidak mau.

Akhirnya, dengan kegigihan dan semangat seorang anak muda ia pergi sendirian menyebarkan buletin tentang Islam ke rumah-rumah penduduk. Tidak peduli dengan salju yang menerjang tubuhnya.

Beberapa hari setelah itu, pintu rumahnya diketuk seorang nenek tua, berumur 70-an tahun. Nenek itu menyatakan ingin masuk Islam. Allahu Akbar.

Ayah anak muda itu bertanya kepada si nenek, bagaimana anda mengenal Islam dan tertarik memeluknya, serta dari mana anda tahu kediaman kami ini?

Si nenek mengisahkan tentang dirinya:

Saya dulu hidup bahagia dengan suami saya. Kami tidak dikarunia anak, karena memang kami tidak ingin punya anak. Tapi beberapa hari yang lalu kebahagiaan kami sirna. Suami saya satu-satunya manusia yang mendampingi hidup saya meninggal dunia. Karena putus asa dengan kehidupan ini, akhirnya saya memutuskan ingin menyusulnya dengan cara bunuh diri.

Di saat saya lagi sibuk memasang tali untuk gantung diri, tiba-tiba pintu rumah saya diketuk orang dari luar.Saya jadi ragu, apakah melanjutkan bunuh diri atau menemui orang yang mengetuk pintu itu. Setelah bimbang beberapa saat, saya memutuskan untuk menemui orang itu dulu baru nanti melanjutkan bunuh diri. Dalam pikiran saya, barangkali ada pesan penting untuk terakhir kalinya yang akan ia sampaikan sebelum saya mati.

Ternyata ketika saya sampai di depan pintu orang yang mengetuk tadi sudah pergi. Barangkali ia bosan karena saya kelamaan membukakan pintu. Tapi ternyata sebelum pergi ia menyelipkan secarik kertas di bawah pintu. Dengan penuh tanda tanya saya melihat dan membaca isi kertas itu. Kata perkata dan kalimat perkalimat saya baca dengan teliti. Isinya sangat menyentuh hati, sehingga saya tertarik dengan agama dan ajaran yang disebutkan dalam kertas itu. Saya berharap, kesedihan saya bisa terobati dan saya tidak jadi bunuh diri. Untung di bawah tulisan itu ada alamat penyampai pesan, sehingga saya mudah menemukannya. Saya sekarang ingin berikrar dan menganut agama ini.

Allahu akbar, satu orang lagi selamat dari api neraka.

Mendengar penuturan nenek tua itu, ayah pemuda tadi jadi menggigil pucat dan terkesima. Coba kalau anaknya ikutan malas untuk tidak keluar menyampaikan dakwah Islam di waktu hujan salju itu, tentu nenek tua ini sudah terjun bebas ke neraka untuk selamanya. Semenjak itu mereka semakin semangat mendakwahkan Islam bagaimanapun kondisi alam. Dan nenek tua itu juga bisa menikmati hari tuanya di bawah asuhan komunitas muslim di sana. Selamatlah ia dunia dan akhirat, hidupnya berakhir dengan happy ending alias husnul khatimah. Alhamdulillahirabbil ‘alamin.


Oleh: Ust. Zulfi Akmal, Lc. MA.

Minggu, 23 September 2012

Dekat Dengan Sejarah

Ziarah ke Masjid Bersejarah Kairo

Lagi nunggu Bis, lama banget,..hehe
Yang dibelakang aku tu adalah Benteng Shalahudin Al-Ayubi

Di depan pintu masuk atas masjid Sultan Hasan


Sebelum masuk gerbang masjid Sultan Hasan
Bangunan kuno yg masih terlihat kokoh, Subhanallah


Indahnya......keren awi-awi lah pokoknya...hehe


Memandangi indahnya ciptaan Tuhan...hehe
Santay debentar di depan Masjid
Di Masjid Thalun Kairo
Di Atas masjdi Tholun, keren kan..??? heheh

 

Sabtu, 22 September 2012

Jadilah Seperti Mutiara yang Berharga

Kitab Fikih Mughnil Muhtaj dan Kitab Tafsir Jalalain
Kajian Rutin IKAPDH Setiap 1 Minggu Sekali

 “Bagaikan katak dalam tempurung”. Mungkin pribahasa ini sering kita dengar, tapi sedikit kita yang memahaminya. Sekedar mengingatkan kita kembali bahwa jangan pernah membatasai kemampuan dan pemikiran kita. Jangan selalu merasa cukup dengan apa yang kita miliki sekarang terutama ilmu pengetahuan. Karena ilmu tidak akan pernah habisnya dan tidak terbatas, semakin kita gali, semakin kita temukan, semakin kita serap dan kuras, bukan semakin kering dan habis, tapi justru semakin deras dan mengalir, itulah ilmu pengetahuan.

Orang yang selalu membatasi kemampuan dan pengetahuannya, yakinlah ia tidak akan mempunyai banyak ilmu dan pengalaman. Perasaan untuk membatasi diri itulah sebenarnya dinding penghambat kita, maka itu harus kita hancurkan. Hijrah, pergi, dan perpetualang lah di bumi Allah yang luas ini unutk mencari ilmu pengetahuan “Safir tajid ‘iwadan ‘an man tufariquhu, fansab fa inna ladzidzal ‘ilmi fin nasabi” tuntutlah ilmu, tinggalkan rumahmu, keluargamu, teman-temanmu, kesenangan mu, maka kamu akan mendapatkan ganti atas semua itu dan bersakit-sakitlah dahulu, karena manisnya ilmu akan terasa setelah bersusah payah.

Berbicara tentang ilmu pengetahuan, maka yang tergambar adalah sejuta keutamaan yang terdapat padanya, diantaranya adalah membebaskan manusia dari belenggu kebodohan, mengangkat derajat manusia baik di dunia maupun diakhirat dan lain sebagainya . Tidak hanya sekedar memahami keutamaan ilmu itu sendiri, akan tetapi kita mencoba untuk bagaimana kita menumbuhkan semangat dan kesadaran terhadap diri kita untuk bisa mengejar dan meraih ilmu tersebut.

Kita ini bisa diibaratkan bagaikan permata yang berada di dasar laut, yang belum bernilai tinggi kecuali setelah ia dikeluarkan dan diangkat kedarat, kemudian di bentuk seindah mungkin sehingga memiliki harga jual yang sangat mahal, yang mungkin hanya orang-orang yang ber-duit saja yang bisa memilikinya atau hanya bisa dipakai oleh pembesar-pembesar negara dan kerajaan saja. Begitulah kita, kebanyakan dari kita tidak tau potensi dan kapasitas keilmuan kita, terkadang juga selalu merasa cukup dengan keadaan sekarang sehingga kemampuan yang ia miliki pun menjadi benar-benar terbatas disebabkan karena perasaannya sendiri.

Ada ibrah yang bisa kita ambil dari sebuah permata. Lihat proses perubahan permata di atas, yang awalnya berada di bawah dasar laut, sampai kemudian bernilai tinggi yang diminati banyak orang. Ada proses perpindahan, selayaknya kita juga seperti itu. Jika kita ingin menjadi orang yang bernilai, maka jangan hanya berdiam diri saja, kita harus melakukan perubahan, hijrah dan lakukan perjalanan terutama dalam menuntut ilmu.

Abu Ishak Al-gazzi (Ulama yang berasal dari negeri Gaza) mengingatkan kita, jangan kamu merasa ta’jub kepada orang yang hanya belajar dengan satu guru saja, atau menetap di tempat tinggalnya saja, tidak mau memperluas diri dalam menuntut ilmu, seolah mengajarkan kita untuk berani melangkahkan kaki menuju pusat-pusat keilmuan yang lain, pergilah lepaskan semua kebiasaan-kebiasan yang menjadikan kita kerdil terhadap ilmu pengetahuan dan kemampuan.

Perumpamaan orang yang tidak mau mencari dan memperluas keilmuannya, ibarat orang buta yang tidak membutuhkan cahaya sebagai penerang dirinya. Kita bisa mengetahui bagaimana orang buta sebenarnya, ada atau tidak ada cahaya dan lentera, ia tetap tidak akan bisa melihatnya. sikap manusia yang seperti itu sama dengan manusia buta. Sungguh jika sikap kita benar demikian maka sangat merugilah kita karena tidak bisa melihat indahnya cahaya sedangkan kita masih memiliki mata yang sempurna.

Perumpamaan di atas secara tidak langsung menyindir kita yang masih suka membatas-batasi pengetahuan maupun kemampuan kita. Sungguh dunia Allah ini sangatlah luas, di bumi ini terdapat banyak Negara yang disana terbentang luas berbagai macam ilmu pengetahuan. Itu juga yang pernah dilakukan oleh imam Nakha’I, ia tidakpernah merasa puas dengan apa yang orang katakan, sampai ia benar-benar tau dari mana sumbernya. Dengan kata lain, untuk menghilangkan rasa penasarannya terhadap ilmu, imam Nakha’I selalu melakukan rihlatul ilmi (perjalanan mencari ilmu) sampai ia benar-benar menemukan orang yang menjadi sumber terhadap ilmu tersebut.

Kesungguhan dan ketamakan ulama-ulama terdahulu dalam mencari ilmu telah terbukti dengan lahirnya banyak karya diantara mereka yang masih kita rasakan sampai pada saat sekarang ini. sudah sepantasnya kesungguhan dan kesabaran mereka dalam menuntut ilmu menjadi cerminan bagi kita untuk semakin bersemangat lagi. Karena semua kebaikan yang kita lakukan terhadap ilmu itu bernilai ibadah. Inilah yang pernah disampaikan oleh Mu’adz Radiyallahu ‘Anhu, “Pelajarilah ilmu pengetahuan, karena mempelajarinya adalah sebuah kebaikan, menuntut ilmu itu adalah sebuah ibadah, mengulang-ulang ilmu (pelajaran) itu adalah tasbih, pergi mencari ilmu adalah jihad, mengajarkannya kepada orang lain adalah sedekah.

Imam ‘Ali karamallahu wajhah juga pernah mengatakan “Al-‘ilmu khairun minal mal, al-‘ilmu yahrusuka, wa anta tahrusul mal”. Ilmu itu lebih baik dari pada harta, karena ilmu akan menjagamu, sedangkan harta, engkau yang akan menjaganya. Sungguh luar biasa keutamaan yang kita dapatkan terhadap ilmu, mulai dari usaha mencarinya sampai kita mendapatkannya.

Saya rasa kita sepakat bahwa tidak ada alasan lagi untuk menolak dan berpangku tangan terhadap ilmu, kita butuh usaha untuk meraihnya, jangan belenggu diri kita dengan membatasi pemikiran dan kemampuan kita, serta jangan hanya merasa puas dengan keadaan dan ilmu yang kita miliki sekarang, tapi selalulah merasa haus dan tamak terhadap ilmu dan pengetahuan.



Mudah-mudahan selalu konsisten di jalan Ilmu, Amin


Cairo, 10-03-2012

Galery IKAPDH

Galery Bersama Teman-teman DeHa
Makan bersama di Azhar Park
(Indahnya Kebersamaan)

Kumpul di Hadiqah Azhar (Al-Azhar park)
haha,...serem Ah...::)






IKAPDH Keren...hehe

About Me

Masjid Al-Azhar Kairo

Nama    : Novrinaldi Sapni
TTL      : Titian tinggi, INHU-Riau, 1 November 1990
              anak pertama dari 4 bersaudara.

*Riwayat pendidikan:

~SD 022 Titian tinggi INHU  2003
~Mts Darel Hikmah Pekanbaru 2006
~MA Darel Hikmah Pekanbaru 2009
~UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009
~S1 Al-Azhar Universiy Cairo, fakultas Hukum, jurusan Hukum islam (2010-Sekarang)



*Keorganisasian

~Ketua IPM (Ikatan pengurus Muhadarah) Ponpes Darel Hikmah 2006-2007
~Wakil ketua OSDH (Organisasi santri darel hikmah) 2007-2008
~Ketua Remaja Masjid Darel Hikmah 2008-2009
~Bagian sosial KSMR (Kelompok Study Mahasiswa Riau Mesir) 2010-2011
~Ketua IKAPDH Mesir (Ikatan Keluarga Alumni PonPes Darel Hikmah) 2010-2012
~Kru Buletin Al-Jauhar bagian Reportase 2010-2011
~Pemred Buletin Al-Jauhar KSMR Mesir 2011-2012
~Koordinator Pendidikan KSMR (Kelompok Studi Mahasiswa Riau) 2012-2013
~Ketua Kelompok Studi Mahasiswa Riau Mesir (KSMR) Periode 2013-2014


*Prestasi

-Juara 1 lomba pidato bahasa indonesia antar MTS se kecamatan Tampan 2005
-Juara Harapan 3 MTQ Cabang Hifdzil Qur'an 1 juz putra Tk. Kab. Bengkalis  2005
-Juara 2 MTQ Cabang Syarhil Qur'an Tk. Kab. Kampar 2007
-Juara 2 MTQ Cabang Syarhil Qur'an Tk. Kota Pekanbaru 2007
-Juara Harapan 3 MTQ Cabang Syarhil Qu'an Tk. Prov. Riau di Pelalawan 2007
-Juara 1 lomba pidato bahasa Indonesia antar Pondok Pesantren Tk. Kota Pekanbaru 2007
-Juara 1 lomba pidato bahasa Indonesia antar Pondok Pesantren Tk. Provinsi Riau 2007
-Juara 2 lomba pidato bahasa Indonesia antar Pondok Pesantren Tk. Nasional di Samarinda (Kaltim) 2007
-Juara 1 lomba pidato bahasa Indonesia (Da'i cilik) Se-Provinsi Riau 2007
-Juara Harapan 1 lomba pidato bahasa Indonesia (Yang diadakan oleh PUSWIL Riau) 2008
-Juara 1 lomba pidato bahasa Arab (Yang diadakan oleh UIN SUSKA) se-kota Pekanbaru 2008
-Juara 1 MTQ Cabang Syarhil Qur'an antar PTPN Se-Sumatra di Lampung 2008
-Juara 1 MTQ Cabang Syarhil Qur'an Tk. Kota Pekanbaru 2008
-Juara Harapan 1 MTQ Cabang Syarhil Qur'an Tk. Prov. Riau di Siak 2008
-Finalis lomba pidato bahasa Indonesia antar mahasiswa Indonesia di Mesir 2010
-Juara 3 MTQ Cabang Syarhil Qur'an antar mahasiswa Indonesia di Mesir 2011




"Menembus batas, menggapai impian"
..................
(Setia pada proses. Fokus sama impian)
..................
"Manusia-manusia besar lahir karena cita-cita yang besar pula"
..................

Jumat, 21 September 2012

Ziarah Menambah Berkah

DI depan Masjid Sultan Hasan Kairo
Tanggal 20, hari Kamis kemarin adalah perjalanan yang melelahkan tapi meng-asyikan bagi kami. Perjalanan mengitari kota Kairo di tengah terik panasnya matahari memberikan kesan yang tak kan terlupakan. Ziarah ke masjid-masjid bersejarah di kota Kairo. Rutenya masjid Sulatan Hasan, masjid Ali-Arrifa’i, masjid Thalun dan terakhir Masjid Amru bin ‘Ash.  Walalu aku sudah beberpa kali berkunjung ke tempat bersejarah ini, tapi hatiku tak pernah merasa bosan untuk berkunjung ke yang sekian kalinya. Aku berangkat bersama 4 orang pribumi, (heheh,..don’t marah bro) maksudnya dengan 4 sahabat-sahabat baikku.

Ada 3 kakak kelasku yang udah bertahun-tahun tinggal di Mesir, tapi belum pernah menginjak kan kaki ke masjid-masjid tersebut, jadi aku diminta untuk menjadi guide mereka, ya jadi guide tanpa bayaran lah…hehe. Tapi tak apa lah bisa nemenin mereka sampai ke tempat itu saja udah seneng banget. Bisa saling berbagi, berbagi apa…?? Ya berbagi capek lah, soalnya jalan kaki dari satu masjid ke masjid lainnya, jadinya mereka banyak ngeluh..hehe. Ya salah mereka juga sih, kan judulnya “Jalan-jalan” ya emang jalan kaki beneran deh jadinya…heheh. Tapi gak segitunya lah yang jelas berbagi pengalaman dan pengetahuan.


Bagi kami rihlah ke masjid-masjid bersejarah memberikan energi positi f tersendiri. Bagaimana tidak, bangunan yang dibangun ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu, masih tampak kokoh berdiri di atas bumi Allah ini (Mesir) dan ini adalah bagian dari ayat-ayat Allah yang tersirat. Jika kita mampu membaca ayat-ayat Allah tersebut kita akan menjadi hamba yang selalu mengagungkan kebesaran dan kemahakuasaanNya. Itu salah satu dari hikmah kita membaca tanda-tanda kekuasaan Allah, tidak ada kekuasaan yang kita miliki, bahkan kita ini sama sekali tidak ada yang kemudian diadakan olehNya, maka tidak ada alasan untuk menyombongkan diri di hadapan Allah swt.

Dengan mengunjungi tempat-tempat yang bernilai sejarah ini, kita juga dapat mempelajari bagaimana kesungguhan dan kepedulian para pendahulu kita dalam menegakan islam, berjuang dengan sepenuh hati untuk menyebarkan risalah ini. Hal ini terbukti dengan dibangunnya masjid-masjid yang menjadi sentral kegiatan kaum muslimin ketika itu, karena masjid adalah rumah Allah baitullah, maka hamba-hamba yang masuk ke dalam rumah Allah adalah tamu-tamunya yang insya Allah juga dimuliakan olehNya.

Jika kita berkunjung ke masjid Sultan Hasan, maka akan kita temukan 4 bilik atau ruangan di dalam masjid tersebut yang dulunya digunakan sebagai tempat halaqah-halaqah ilmu. Ruangan tersebut memilki 4 nama yang di nisbatkan dengan nam-nama imam 4 Madzhab, ada ruangan Imam Hanafi, ruangan imam Malik, ruangan imam Syafi’i dan ruangan imam Hambali.


Masjid sulatan Hasan berdampingan dengan masjid imam Ali Ar-Rifa’i. masjid ini juga tidak kalah tuanya dengan masjid sultan Hasan. kebanyakan dari kita menamakan kedua masjid ini dengan sebutan masjid kembar, karena letaknya yang berdampingan dan bentuknya yang tidak jauh berbeda. Hal yang luar biasanya lagi, kedua masjid kuno tersebut masih dimanfaatkan untuk kegiatan ibadah sehari-hari, seperti shalat 5 waktu dan lain-lain. Jadi para pengunjung bisa menikmati shalat dengan suasana lawas seperti berada pada zaman dahulu. (hehe…lebay)

Setelah mengabadikan diri alias berfoto-foto ria di dua masjid ini, kami langsung menuju ke masjid Sultan Thalun yang  berjarak kira-kira 1 Km dari masjid Sultan Hasan. Masjid ini adalah masjid tertua ke-3 yang berada di mesir. Walau sudah begitu tua, tapi khas nya masih terlihat jelas. Menara masjid ini terlihat unik dengan tinggi sekitar 30 meter dilengkapi dengan tangga melingkar sampai ke ujung menara. Setiap pengunjung diperbolehkan naik ke atas menara, jadi kita bisa melihat keindahan kota kairo dari atas menara tersebut.

Inilah Masjid Thalun tampak dari dalam. dan sebelah kanan ku itu menaranya

Di masjid Thalun inilah aku bertemu dengan sobat lamaku ketika aku berada di Inggris dulu. Cie…cie….hahah (Astagfirullah bohong). Namanya Mustakim, aku kira dia orang Afrika karena warna kulitnya agak kehitam-hitaman, eh taunya dia orang Inggris, bahasa Inggrisnya keren banget (ya jelas lah, namanya juga orang Inggris) maksud gw bahasa Arabnya juga lumayan keren, dia mampu berbicara dengan baik menggunakan bahasa nenek moyangku (Bahasa Arab). Salut..salut..


Perjalanan kami tidak cukup sampai di Thalun. Selanjutnya kami menuju masjid Amru bin ‘Ash. Masjid tertua di Mesir dan Afrika, masjid ke-4 tertua di dalam Islam setelah masjid Quba, Nabawi, Basrah dan masjid tertua ke-6 di dunia setelah masjid Al-Aqsa, masjid Al-Haram, masjid Quba, masjid Nabawi, masjid Bashra. kira-kira seperti itu lah,..heheh

Masjid ini dibangun oleh sahabat nabi ‘Amru bin ‘Ash beserta beberapa orang sahabat lainnya ketika melakukan expansi  Islam ke negeri Fir’aun ini, tepatnya di kota El-Fustat beberapa abad yang silam. Di setiap malam ke-27 Ramadhan masjid ini menjadi tempat yang sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat muslim Mesir khususnya dan muslim dunia pada umumnya, karena pada malam itu syeikh Jibril (Imam kebanggaan mereka) memimpin shalat taraweh dengan suaranya yang syahdu dan terkenal dengan Qunutnya yang lama.

Setelah melaksanakan shalat Asar berjama’ah di masjid ini, kami berbincang-bincang dengan Muhammad (orang Mesir) tentang keadaan umat muslim indonesia dan mesir dewasa ini, yang menarik bagiku adalah ketika berbincang-bincang dengannya dia terlihat faham betul dengan kondisi islam dan sejarah islam di Mesir ini, meskipun itu bukan jurusannya di perkuliahan. Setelah lama ngobrol bareng dia, kita akhirnya pamit karena waktu sudah semakin petang. Sebelum kami pulang dia minta foto bareng kita-kita, jadi kayak artis aja nih, hehe…

Bersama Muhammad (Ber jas) di Masjid Amru bin 'Ash
Perjalanan kami cukupkan sampai di Amru bin Ash. Selanjutnya kami menuju istana masing-masing. Hehe. Tapi yang jelas perjalanan hari itu seru banget, pengalaman, pelajaran, perkenalan, lengkap deh pokoknya, tidak sekedar ziarah, tapi juga menambah berkah silaturahim antar sesama muslim. Mudah-mudahan di lain kesempatan kita bisa berkunjung lagi ke masjid-masjid tersebut dan tempat bersejarah lainnya. Amin..


Cairo, 21 September 2012
H-9, Rumah Riau. 
 


 

Rabu, 19 September 2012

Tugas Baru Semangat Baru


“Selamat bertugas, semoga Allah selalu membimbing dan memudahkan langkah kita, Amin”. Begitulah kira-kira Seuntai do’a yang terucap  dari wakil presiden PPMI (Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia Mesir) ketika melantik DP KSMR (Dewan Pengurus Kelompok Studi Mahasiswa Riau Mesir) periode 2012-2013. Tepatnya hari Rabu tanggal  19 September 2012, resmilah sudah DP KSMR melaksanakan tugasnya untuk satu tahun kedepan. “Ini baru langkah awal kita untuk berbuat dan mengabdi kepada KSMR, saya berharap mudah-mudahan kita tetap kompak selalu, karena kita ini adalah tim, jadi kerjasama sangat diperlukan untuk kemajuan bersama” ungkap ketua KSMR ust. Arzil Yusri dalam sambutanya.

Suasana sore itu juga begitu hening ketika mendengar sambutan dari wapres PPMI yang juga sebagai kakanda kami dari Riau di sini, ust. Delfa hariadi. Dalam sambutannya beliau menyampaiakan pesan untuk pengurus KSMR ke depan, “Dalam berorganisasi kita harus banyak-banyak bersabar, karena bagaimanapun juga dalam organisasi akan ada kendala yang suatu saat akan kita hadapi. Berusahalah untuk selalu baersabar dan ikhlas dalam menjalankan roda organisasi ini, agar semua amal perbuatan kita dabat diterima sebagai nilai ibadah di sisi Allah swt”.

Sore itu juga kami disuguhkan pesan yang sangat menyentuh hati dari Dewan konsultatif KSMR Brother Sugianto yang sempat hadir untuk menyaksikan langsung acara pelantikan DP KSMR. Beliau berpesan bahwa “Sehebat dan sekuat  apapun anda, anda tidak akan bisa berjalan sendiri, karena anda pasti membutuhkan seseorang untuk mendampingi anda” tidak cukup sampai disitu, lebih tegas beliau menyampaikan “Mungkin anda bisa lolos dari tanggung jawab terhadap sesama manusia, tapi ketahuilah anda tidak akan pernah bisa lolos dari pengadilan Allah (Tuhan yang maha Esa). Subhanallah, hati ini jadi semakin takut jika amanah terabaikan. Astagfirullah, beri kami kekuatan ya Allah..amin

Pelantikan (Pengambilan sumpah jabatan)

Inilah teks sumpah jabatan DP KSMR periode 2012-2013.

بسم الله الرحمن الرحيم
اشهد ان لا اله الا الله و اشهد ان محمدا رسول الله


Dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang, kami berjani:

1. Akan bersungguh-sunguh menjalankan kewajiban sebagai DP KSMR periode XXIII Masa bakti 2012-2013 dengan ikhlas, jujur dan tanggungjawab.
2. Senantiasa mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dalam menjalankan tugas sebagai DP KSMR periode XXIII Masa bakti 2012-2013.
3. Selalu berpegang teguh pada disiplin dan pedoman organisasi KSMR.

Dengan disaksikan oleh Allah swt, Dewan penasehat dan anggota, Dewan konsultatif serta yang hadir, maka pada hari ini:

Rabu  19 september 2012, saudara/I sekalian telah resmi dan sah sebagai Dewan Pengurus KSMR  periode XXIII Masa bakti 2012-2013.

Sekian, selamat bekerja semoga Allah SWT selalu memudahkan segala urusan kita Amin.
Suasana Saat Sumpah Jabatan

Semangat baru kembali terpatri untuk mengawali tUgas dengan semnagat baru. Wajah-wajah yang tadinya terlihat agak ragu untuk mengemban amanah, akhirnya berubah dengan senyuman manis yang memberikan energi positif untuk mulai mengawali tugas. Pelantikan usai, kemudian acra dilanjutkan dengan shalat magrib berjama’ah dan makan malam. Sebagai bukti semangat baru yang kami kantongi, setelah makan malam kami langsung merapat kembali untuk membahas Raker (Rancangan kerja) untuk 1 semester ke depan. Maisng-masing bagian saling berdiskusi untuk membahas planing mereka, kemudian baru kita clear kan bersama di forum.  Inilah hasil dari Raker (Rancangan Kerja) kami dari bagian pendidikan dan kerohanian.

Hasil Raker (Rancangan Kerja)

Program kerja Departemen pendidikan KSMR selama 1 semester.

1. Mengadakan pelatihan Al-Qurán (Tajwid dan Zakat)
2. Mengadakan kajian bulanan KSMR (Kajian Pemikiran)
3. Mengadakan program Coffe morning KSMR seminggu sekali
4. Mengadakan peringatan hari besar islam
5. Mengadakan Fushul taqwiyah (Bimbel, minimal 1 bulan sebelum ujian term 1)
6. Mengadakan Malam bina rahani di akhir semester
Suasana Rapat
















Itulah 6 program bagian pendidikan yang insya Allah akan kita jalankan untuk satu semster ke depan. Enam program ini akan kita bicarakan juga ke Dewan Penasehat dan Dewan Konsultatif KSMR agar lebih maksimal lagi. Harapan kami, mari sama-sama kita sukseskan program yang sudah kita, demi kemajuan bersama. Semoga Allah swt selalu memberikan taufik dan kemudahan kepada kita semua Amin.

Tugas baru semangat baru…Bravo KSMR…..>>


Cairo, 19 September 2012

Senin, 17 September 2012

Ku Berhijrah

Sudah beberapa hari ini aku merasakan suasana yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. "Ku berhijrah", berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Bukan karena tempat yang lama tidak baik dan nyaman untukku, tapi karena ada beberpa hal yang memaksaku untuk angkat kaki dari rumah lama tersebut. Mudah-mudahan hijrahku ini membawa kebaikan dan keberkahan untuk seterusnya. Amin

Temen-temen pasti pengen tau kan, sebenarnya apa sih alasan yang membuatku hijrah alias pindah dari apartemen lama ke aparteman baru yang lebih wah, tapi punya rakyat. (wah kayak pejabat penting jah nih),..hehe, tapi Aku kan emang orang penting, orang sibuk, keberadaanku diperhitungkan dan kesibukanku juga dibutuhkan….hehe, o0pzz santay sob, jangan langsung sinis gitu…emang kenyataannya gitu kok, hehe..

Berhijrah dari kota H-10 ke H-9 bukan semata-mata tanpa tujuan, karena ada 2 faktor yang menyebabkan aku harus hijrah. Pertama, karena rumah yang lama akan segera dijual oleh tuan rumah, kemudian alasan kedua, karena tahun ini aku diberi amanah yang mengharuskanku menempati rumah dinas, (ciee…hehe), di sekretariat KSMR (Kelompok Studi Mahasiswa Riau) Mesir.

Amanah tentu tidak boleh diabaiakan dan tanggung jawab harus dilakasanakan. Nah sebagai bentuk keseriusan dalam melaksanakn tugas tersebut, maka aku ditempatkan oleh ketua di rumah Riau, agar lebih mudah fokus dan bergerak penuh di bidang tersebut. Bagiku tugas tahun ini lebih besar dari tahun sebelumnya, walau demikian aku akan tetap berusaha (do’a dan kerja keras) semaksimal mungkin untuk bisa memberikan yang terbaik kepada KSMR dan teman-teman semuanya, tentunya dengan dukungan dan kerjasama dari berbagai elemen yang ada di sini.

Jika tahun lalu aku diamanahi menjadi Pemred buletin Al-Jauhar KSMR (Kelompok Studi Mahasiswa Riau), tahun ini aku diberi kepercayaan untuk menjadi koordinator pendidikan KSMR. Membawahi bidang pendidikan di kalangan orang-orang yang berpendidikan bukanlah hal yang mudah, karena aku sadar betul bahwa kapabelitasku dalam pendidikan dan keilmuan masih sangat jauh dibanding teman-teman Riau yang lain, apalagi senior-senior yang sudah banyak makan asam garam di Mesir ini, tapi paling tidak ini dapat memberikan suntikan semangat untuk lebih giat lagi menimba ilmu di sini dan ini juga merupakan ajang perlombaan Akhirat yang insya Allah bernilai kebaikan “Fastabiqul khairat” dalam menambah khazanah keilmuan di negeri Kinanah ini.

Dulu aku sempat berfikir, bahwa menjadi “orang sibuk” itu sepertinya menyenangkan. Menghadiri undangan sana sini, rapat sana sini, apalagi kalo jadi pejabat yang kerjanya keluar masuk negara, mersemikan tempat-tempat penting, kunjungan ke sanalah, kunjungan ke sinilah, macem-macem deh.hehe (bagi yang enak mungkin enak bagi sebagian ya mungkin gak juga).

Ehm,.Masivers abiezz...hee

di Kawasan inilah sekarang aku tinggal


Tapi kini aku sedikit ingin merubah anggapanku yang dulu, "Barangkali enak jdi orang sibuk, jika mampu mengatur waktu dengan baik". hehe.. Jadi orang sibuk itu seperti  jadi manusia instan, serba siap saji, bahkan untuk istirahat, baik tidur atau makan yang menjadi kebutuhan pokok terhadap badan saja tak teratur dan gak keurus, tapi semua itu tergantung seseorang dalam me-manage waktu juga. makanya ketika seseornag bisa men-tanzhim (mengatur) waktunya dengan baik, maka hakikatnya ia sudah mencapai separuh dari kesuksesannya, karena kesuksesan itu selalu dilihat dari proses seseorang dalam meraihnya. Oleh karena itu kemampuan seseorang dalam memanfaatkan waktu dan kesempatan dengan baik, sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan ia peroleh.  Lantas apakah aku sesibuk itu..?? haha, ya klo aku sih masih biasa-biasa aja, namanya juga “Sok sibuk”…hehe




Sebenanrya yang terpenting dari sebuah tanggung jawab itu adalah bagaimana kita bisa merealisasikannya dengan baik, sehingga tujuan utamanya bukan “pencitraan”  atau sekedar mencari nama baik, tapi lebih kepada kinerja dan hasil yang bisa dirasakan oleh orang lain, nah disitulah kita bisa menjadi manusia baik tanpa harus mencari nama baik “Khairunnas anfa’uhum linnas” sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk manusia yang lainnya.

Roda akan terus berputar, yang kini memimpin suatu saat bisa jadi dipimpin oleh yang lain. Insya Allah pelantikan akan dilaksanakn tgl 19 September 2012, itu berarti aku beserta 3 orang rekanku di bidang pendidikan, brother Dzuratul khairi dan M Al Fajri, akan mulai bertugas dibawah kepemimpinan Ust Arzil Yusri selaku ketua organisasi KSMR  periode 2012-2013.

Ini semua adalah pembelajaran bagi aku pribadi dan kita semua tentunya dalam memahami arti dari sebuah “Amanah” dan tanggung jawab. Walau bagaimanapun aku tetap selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan, terutama amanah ini yang akan aku emban selama 1 tahun ke depan. Dengan harapan dan do’a semoga Allah selalu membimbing kita semua dalam kebaikan serta selalu memberikan kemudahan dalam setiap kesulitan yang kita hadapi. Amin

Rumah Riau Mesir H-9
Ini Alamat Apartemen kami (KSMR)










#Semangat,...!!! Bravo untuk KSMR 1 tahun ke depan....>>

H-9 Nasr City, Cairo
17-9-2012


Sabtu, 15 September 2012

Syukur (Alhamdulillah)


Tanggal 29 Agustus 2012 adalah hari yang sangat bahagia bagiku. Setelah sekian lama menanti, kurang lebih hampir 2 bulan lamanya, akhirnya nilai ujianku turun juga, "Alhmdulillah, lakassyukru walakal hamdu ya Rabb" hanya kata-kata itu yang mampu terucap dari bibirku ketika mendengar namaku lulus dalam ujian tingkat 2 dan naik ke tingkat 3 di Universitas Al-Azhar Cairo.

Mungkin sebagian teman-teman yang kuliyah di Indonesia bertanya-tanya, kenapa bagi mahasiswa Azhar kelulusan di Azhar itu menjadi suatu hal yang sangat fenomenal? ceritanya panjang kawan, tapi yang jelas, ujian di Azhar tidak seprti ujian semester  yang ada di Universitas-universitas  di Indonesia. Di sini (Cairo) tidak ada sistem semester pendek, terus juga kalau misalnya gak lulus lebih dari 2 pelajaran maka tidak bisa naik tingkat dan harus ngulang 1 tahun lagi di tingkat atau semester yang sama. Bayangin jha coba seremnya…heheh, makanya gak heran sih, banyak diantara mahasiswa yang studi di sini bisa bertahun-tahun kayak si Azam KCB atau mungkin lebih dari itu.(Na'udzubillah)."Hmm, tu kan jadi panjang deh ceritanya, oke deh lanjut.

Rasa khawatir yang selama ini selalu menghantui fikiranku terjawab sudah, walau tidak mendapatkan predikat mumtaz (Istimewa) atau jayyid jiddan (Sangat baik) tapi minimal najah dengan nilaijayyid  (Baik) sudah merupakan nikmat terbesar bagiku. "Fa bi ayyi aalaa irabbikuma tikadziban ?

Hidup adalah belajar. Belajar untuk menjadi pribadi yang selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan, sungguh nikmat Allah sangat luas, rasanya suatu hal yang sangat mustahil bagi kita untuk bisa berada di dunia yang fana ini tanpa curahan rahmat dan nikmat dariNya, itulah sebabnya bersyukur menjadi perkara yang wajib bagi kita selaku hambaNya sebagai bentuk terimakasih kita kepada Sang Khaliq yaitu Allah ‘Azza wajalla.

Berbicara tentang syukur, ulama abad ke 8 Ibnul Qayyim pernah mengatakan, Syukur itu adalah “Al-I’tiraf bin ni’matil mun’im wa ‘ala wajhil khudu’ “  langkah pertama dari syukur itu adalah: Mengakui adanya nikmat itu sendiri. Contohnya kita najah (sukses) dalam imtihan (ujian), nah mengakui najah itu sebagai nikmat, itu adalah langkah syukur yang pertama. Contoh lain misalnya: kita memiliki mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, mulut untuk berbicara , kaki untuk berjalan dan lain sebagainya, mengakui adanya itu semua sebagai nikmat, itu merupakan tahapan syukur kita yang pertama.

Langkah berikutnya adalah: Meyakini bahwa nikmat itu dari Allah SWT. Kita meyakini bahwa nikmat yang kita rasakan berasal dari Allah SWT, dan mustahil jika tanpa seizinNya  kita bisa merasakan nikmat-nikmat tersebut. Ketika kita mengakui bahwa najah (sukses) itu adalah sebuah nikmat, maka kita juga meyakini bahwa tidak ada yang bisa memberikan nikmat najah itu kecuali Allah SWT, begitu juga halnya ketika kita mengetahui bahwa mata, telinga, mulut, kaki dan lain sebagainya itu sebagai nikmat, maka kita percaya bahwa tidak ada satupun yang bisa memberikan semua itu kecuali Allah‘Azza wajalla.

Kemudian langkah selanjutnya adalah: ‘Ala wajhil khudu’, Keberadaan nikmat tersebut menjadikan kita semakin tunduk dan taat kepada Allah SWT. Selain itu para ulama juga membagi syukur  dalam 3 tahapan, yang pertama: As-syukru bil qalbi (Syukur dengan hati), yaitu mengakui bahwa semua nikmat berasal dari Allah SWT, sehingga menjadikan dirinya semakin dekat dan cinta kepada Allah.

Kemudian yang ke-2 adalah: As-syukru bil lisan (Syukur dengan lisan/ucapan). Seorang hamba yang bersyukur kepada Allah ia akan selalu mengucapkan “Alhamdulillahirabbil ‘Alamin” atas segala nikmat yang ia rasakan.  Memuji Dzat yang telah memberikan nikmat tersebut, kemudian ia “Tahadduts bin ni’mah” sebagaimana yang Allah firmankan “Wa amma bini’mati rabbika fa haddits” menceritakan nikmat tersebut  kepada orang lain agar mereka dapat mengikuti kebaikan yang ia lakukan tanpa rasa riya dan takabbur.

Tahapan ke-3 adalah: As-syukru bil jawarih (Syukur dengan anggota tubuh/perbuatan) artinya adalah semua nikmat yang telah Allah berikan digunakan untuk hal-hal yang diridhai oleh Nya. Nikmat sehat yang ia miliki digunakan untuk meningkatkan amalan-amalan sunnah, dengan nikmat harta yang ia punya, Ia semakin rajin bersedekah dan masih banyak lagi amal perbuatan  yang dapat mendatangakn ridha Allah SWT.

Jika 3 dimensi  tersebut dapat kita lakukan, "Qalbu, lisan dan jawarih" kita selaras dan sejalan, maka janji Allah dalam Al-Qur’an akan kita dapatkan “Lain syakartum, la azidannakum, walain kafartum inna ‘adzabi lasyadid”  jika bersyukur dengan nikmatKu, maka akan Aku tambah, jika tidak pandai bersyukur atas nikmat dariKu, maka ketahuilah azabKu sangat pedih. Mudah-mudahan Allah menjadikan kita termasuk ke dalam golongan hambaNya yang bersyukur  yang mampu menselaraskn Hati, lisan dan perbuatn  untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT, sehingga Allah tambahkan nikmat-nikmatnya dan dijauhkan dari segala azab dan siksanNya Amin. "Wallahua'lam bishawab"

Cairo, 30 Agustus 2012

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More