Cinta Rasul

Cinta Rasul

Selasa, 02 Desember 2014

Genap 24

" 1 november 90 ke 1 november 2014 bukan lh waktu yg singkat. 24 thn sudh hidup dengan segala limpahan karunia nikmat dari Allah swt. 24 thn jg tentu waktu yg memiliki Bnyk hikmah dan pelajaran. Berharap semoga semakin baik dari hari ke hari. Dn yg terpenting adalah semoga selalu mendpt ampunan dari Allah swt. Syukron..terima kasih banyak., Jazakumullah ntk semua ucapnya dari teman2 dn shbt2 sekalian. Semoga kebaikan itu jg kembali kpd kalian semua. Amin "

Di atas tadi status FB ku pada 1 November 2014 lalu. Pada hari itu genap usiaku 24 tahun. Suatu kesyukuran yang luar biasa masih diberikan kesempatan untuk hidup di dunia yang fana ini. Saat itu aku belum sempat menulis coretan tentang hari jadiku yang ke 24 itu. Hanya status pendek yang aku tulis di wall FB pribadiku. Mungkin waktu itu lagi kurang mud nulis kali yah.. hehehe

Okey, Ultah ke 24 kali ini sangat istimewa bagi ku. Beribu-ribu kalimat syukur, atas semua nikmat yg telah Allah berikan. Bagiku ini adalah kado terindah sepanjang hidupku.
pertama : 1 November 2014, Alhamdulillah aku waktu itu di mekkah, baru saja selesai menuniakn ibadah haji.
kedua : Alhamdulillah juga, di bulan itu, aku lulus kuliyah. Selesai kuliyah tepat waktu di universitas islam tertua di dunia (Al Azhar university).
Ketiga : Hmm,,.. apa yah... ada deh, 2 kado itu kayaknya cukup. sangat-sangat istimewa bagiku. Tak kan pernah terlupakan, berharap, di ulang tahun berikutnya, aku bisa merayakannya bersama keluarga, dan orang yang spesial.. amin.. hehe

Harapanku untuk kedepannya, semoga bisa terus belajar, belajar dan belajar, pengn melanjutkan kuliyah s2 di luar negeri lagi, tapi ganti suasana, pengennya di Malaysia, atau Turky, Brunei, Qatar, dan negara-negara lain deh.

Untuk nikah..? ntar deh, belum mau nikah cepet-cepet, kan mashi 24, hehe.. insya Allah target nikah sih di umur 27 atau 28. kelamaan yah..? wallahu a'lam, kalo Allah sudh kasih jodoh dan diidzinkan cepat yah Alhamdulillah, disyukuri aja.

Pengen bisa mengelilingi dunia, tapi dengan cara menuntut ilmu. Allah yang punya bumi, meminta ke Allah, agar diberikan kesempatan untuk bisa keliling dunia.

pengen mengumrohkan dan menghajikan ortu, kalo bisa berangkat nya bareng sama mereka dan keluarga, Insya Allah bisa, yakin.. Allah yang bantu..

O yah, lupa, doa dan harapan yang slalu aku panjatkan ketika di tanah suci adalah, ingin sekali bisa ikut audisi AKSI Indosiar atau Dai Muda, mudah-mudahan ada jalan ke sana, mohon doanya ya..

Terakhir pengen punya penghasilan sendiri ketika s2 nanti, sehingga bisa nabung dan siap-siap untuk masa depan. heheh...

Ulama Tafsir Kebanggaan Riau

Alhamdulillah, kita (khususnya masyarakat Riau) turut berbahagia dengan adanya ulama-ulama muda penerus perjalanan dakwah dari pendahulu-pendahulu kita. Satu diantaranya adalah sosok ulama lulusan Al Azhar, Dr. Mustafa Umar, Lc. MA. Bisa dibilang saya baru 2 kali bertemu beliau, kurang lebih 3 tahun yg lalu, dan saya yakin beliau tidak mengenal saya karena saat itu hanya sekedar ketemu begitu saja.

Alhamdulillah tahun ini tepatnya ketika melaksanakan ibadah haji Allah mempertemukan saya dengan beliau di tanah suci. Awalnya saya tau bahwa beliau akan berangkat ke tanah suci melalui akun FB "Tafaqquh" (majlis ilmu yg beliau bina). kemudian saya mencoba untuk menghubungi beliau lewat FB, saya kira beliau tidk sempat lgi untuk membalas FB karena sudh berangkat, namun Alhamdulillah beliau masih sempat membalas pesan singkat saya di FB.

Kemudian saya utarakan niat saya untuk bertemu dengan beliau di tanah suci jika beliau ada waktu dn kesempatan, dengan sangat ramah dan senang beliau mengatakan insya Allah nanti kita ketemu di tanah suci. Subhanallah, walau hanya 2 kali ketemu (dn bisa dikatakn beliau tidak mengenal saya) namun beliau mengaku senang bisa bertemu dgn saya. -jazakallah ustadzi-

Sayang rasanya untuk melewatkan waktu2 emas bersama beliau. Meski berjarak antara shalat magrib dan isya ya kurang lebih sekitr 1 sampai 1,5 jam, saya sempatkan untuk menggali ilmu dari beliau, Alhamdulillah malam itu saya mendapat banyak sekali masukan dan ilmu. Begitulah hakikatnya duduk bersama ulama, meski sebentar banyak ilmu yg kita dptkan. Sungguh malam itu menjadi malam yg indah (dn insya Allah berkah). Sosok beliau begitu ramah, tawadhu', dan sederhana.

Benar-benar menggambarkn seorang yg 'alim, sesuai dengn ilmu dan akhlaknya, subhanallah.
Indah sekali rasanya Riau ku, jika diisi oleh orang2 seperti beliau. Yang ketika orang bertemu dengannya bertambah kuat imannya, merasa aman dan tenang di sampingnya. Jika demikian optimis Riau, bahkan indonesia ku akan menjadi negeri yg thayyiban, sakhaan, rakhaan, (elok, nyaman, makmur, dan sejahtera). Semoga Allah menjaga beliau, dan melahirkan generasi2 seperti beliau bahkan lebih. Amin..

Teman2 dan sahabat2 di Riau khususnya alangkah bermanfaat sekali waktu kita jika bisa meluangkan waktu untuk duduk, mengaji bersama beliau dan ulama lainnya seperti ust. Abdul somad, Lc. MA. Untuk info pengajian beliau bisa dilihat di FB Redaksi Tafaqquh. Mari kita tingkatkan kembali kesadaran akan keilmuan agama dlm kehidupan ini. Terimakasih atas kehadiran sahabat2 semua di majlis beliau. semoga apa yg kita dapt bermanfaat.

Ada apa?????

Ada apa dengan DKI??
Ada apa dengan DPR ??
Ada apa, ada apa, dan ada apa..??

Naiknya Ahok menjadi gubernur DKI jakarta masih menuai banyak kontroversi. Saya membaca ini adalah permaslhn politik yg kebetulan diperkuat oleh dalil hukum. Coba perhatikan ini,

Pertama: andai Ahok tidak keluar dri Gerindra, sangat yakin gerindra psti akan bersikukuh ntk memperjuangkan Ahok naik jdi DKI 1. Namun sayang Ahok mundur sebelum mendapatkan kursi no 1 di DKI tersebut, akibatnya gerindra berbalik arah menyerang Basuki. Apakah penjegalan Ahok murni atas dalil undang-undang atau justru krna nafsu politik.?? Bisa jadi.

Kedua, PDI P yg sudah terlanjur menabuh genderang perang sebelum pemilu presiden lalu mengambil kesempatan ntk memperjuangkan Ahok agar bsa duduk di DKI 1. Nah ada apa sebenarnya? Murnikah partai ini menaikkan Ahok atas dasar undang2, atau justru krna ada dil politik diantara mereka?? Bisa jdi.

2 partai yang sempat mesra dan berdampingan pada pemilu 2009 lalu, kini bebalik 180 derajat sejak pemilu beberapa bulan lalu. Keduanya bak anjing dan kucing, atau istilah lain, bagaikan air dan minyak, yang tak bisa disatukan. Begini kah watak asli para politisi kita?? Pantaskah negara yang besar ini kita titipkan kada mereka?? Hehe..

-Kabar hangat lainnya :
- DPR tandingan
- Kisruh partai ka'bah
- Kini berhembus angin panas di kubu partai berlambang beringin menjelang munas.

Hebat toh, jika begini waktu 5 tahun kedepan sepertinya kita sibuk ntk meruqyah para politisi dan perpolitikan tnah air. Hehe.

Urusan dengan orang Mesir itu Ribet

Dibuat kesal oleh syuun kuliyah syariah terutama bagian pengurusan ijazah asli itu hal biasa. Tidak tau kenapa sejak awal kedatangan ku sampai saat ini semua urusan di kampus tdk pernah mudah, hampir 100 % sulit atau dipersulit. Apakah ini sudah menjadi tradisi atau memang sistem yg baik blm bisa diciptakan. -Wallahualam -

Sebagian teman berdalih "inilah cobaan dan ujian kuliyah di al azhar ". Tidak tau apakah kata kata itu buah dri kesabaran atau bentuk ungkapan pasrah dgn keadaan. Tdk sedikit jg yg menggerutu dgn sistem yg sprti itu. Aku masuk golongan mana?? Nth lah, terkadang aku masuk golongan pertama, mencoba bersabar dgn keadaan, terkadang klo udh naik ke ubun ubun aku masuk golongan kedua, menggerutu, galau dll lah.. Hahah

Ceritanya aku lagi ngurusin ijazah senior udh hampir satu tahun aku urus tapi belum selesai selesai juga. Aku juga heran, padahal tinggal ijazah asli saja, yg lainnya seperti syahadah muaqqatah, tadarruj dikasi, sudah lebih awal dn tidak ada kendala yg berarti.

Setiap aku ke kampus pihak kampus pasti bilang "ijazah belum selesai, silahkan dtng seminggu lagi
 ". Okey aku tunggu, seminggu kemudian datang, psti jawbn nya sama "belum selesai". Okey masih menunggu dan terus menunggu. Bisa dikatakan berkali-kali dtng ke sana tapi hasilnya nihil. Mungkin krna pihak syuun jg sudah mulai bosan dgn ku. Dia menyuruh aku ntk ngecek dan nanya langsung ke syuun ta'lim di daerah hay sadis. Akhirnya akupun ke sana.

Sampai di sana, pihak setempat mengatakan "ijazah kamu sudah kita kirim ke kampus (syuun kuliyah) ". Ini ni yg bikin darah naik. Pihak kampus bilang ijazah di syuun ta'lim, syuun ta'lim bilang ijazah di pihak kampus. Mana yg betul? Nth lah, nth mana yg rajih pendapatnya.Ya sudah, "sabar" lgi. Ntk berapa bulan aku berhenti ngurusin masalah yg tak berujung ini, dikarenakan aku harus berangkat haji. Di mekkah aku banyak banyakin doa, "ya Allah mudahkan aku dlm ngurus ijazah senior ku itu" itu karena udh stres dan terngiang trs sulitnya ntk mendptkan selembar kertas yg bernama "ijazah".

Pulang haji aku coba start ngurus lagi, hari pertama dpt jawaban yg hampir sama dri yg dulu dlu "belum ada, besok hubungi saya lgi jam 10 " oke. Sabar..Keesokan harinya saya telpon jawabannya kurang lebih sama, "saya sudah ke syuun ta'lim tapi blm selesai, hari kamis hubungi saya lgi". Hmmm okey sabar lgi.. Kita lihat ntr, tunggu smpe hari kamis klo gk juga, gk tau aku mau gimana lgi.

Asli ini urusan paling rumit yg pernah aku alami, urusan cinta aja gk serumit ngurus ijazah. Heheh..
Ala kulli hal, masih terus berusaha, semoga dlm waktu dekat bisa selesai. Oya Satu hal lgi "orang Mesir itu suka ngibulin org, gk tau pasti sok tau, klo janji itu seringnya diingkari. Udah puyeng saya.. Ah, menanti keajaiban. Semoga dipermudah.

Dikerjain Senior

Judulnya gitu deh kurang lebih. Hari jumat emang slalu istimewa, apalagi jumat di negeri para nabi, selalu ada cerita unik (tapi belum tentu menyenangkan). Peristiwa ini sudah 4 tahun yg lalu.

Waktu itu aku masih anak baru, bru beberapa hari saja di negeri ini. Maklum, sebagai anak baru aku suka penasaran (kepo ‪#‎kata‬ anak skrng) semua tentang mesir, terutama kebudayaan dan sejarahnya. Jalan jalan adalah hobi ku sejak kecil, berpetualang dri satu tempat ke tempat lain itu menyenangkan, krna pasti ada hal-hal baru yg didapat. 

Pagi jumat itu senior ku yg berinisial Beri spontan ngajak aku ke suatu tempat. "nov, shalat jumat di masjid Rasul yuk? ". "ayuk.. " jawabku dengan nada penuh semangat. "oke, klo begitu siap siap lh, bawa juga bg fii ikut". "oke, siap" timpalku.

Kemudian aku beranjak menuju kamar sebelah untuk ngajak seniorku yg bernama Ust Syafii. "bang, shalat jumat di masjid Rasul yuk, kami mau pergi ni ". Belum sempat menjawab apa apa dia langsung tertawa terbahak-bahak. "hahahah.. Hahahaha". "kenapa bg, kok ketawa?". "habis dikau kene tipu beri, masjid Rasul tu di bawah, masjid samping rumah kita ni".

Tak sadar akupun ikut tertawa, menertawakan diri sendiri atau apa lh aku jg gk tau. "asem bg beri, sukanya ngerjain orang ". Dikerjain senior tu sakitnya tuh di sini.. Hahahaha...

Ust. Beri Ktbffh (seniorku yg usil) tadi tertawa ngakak krna berhasil ngerjain aku. Ah, silap awak, mestinya aku harus tau nama masjid di samping rumah itu. Soalnya selama ini aku tidak terlalu memperhatikan nama masjid. Penasaran dengan nama masjid tersebut akhirnya aku coba cari tau, ternyata papan nama masjid itu tertempel di pintu belakang, sedangkan aku sering masuk melalui pintu samping krna itu pintu yg paling dekat dengan kosanku.

Mungkin hikmah setelah kejadian itu :
1. Aku lebih hati-hati lgi sma senior (hahahaha)
2. Aku jdi lebih sering memperhatikan nama-nama masjid. Itu terbukti, setelah beberapa minggu ada senior yg ingin ngerjain aku lgi, modus nya hampir sama ingin ngajakin aku shalat di masjid sahabah. Hmmm.. Sory ya aku tak kn tertipu lgi, masjid sahabah itu sudah aku ketahui terlebih dahulu. Itu nama masjid di kawasan bawabah 3. Heheh

Sekarang ust Beri, Lc (seniorku tdi) sudah jdi ustadz kondang di salah satu daerah di Riau, kuansing nama daerahnya. Beliau jg sudah punya banyak santri, semoga tidak suka ngerjain suntrinya juga. Hahahaha..

Kasihan ntr suntrinya gk betah malah pengen pindah, hahahaha...
Ini kisah jumatku, mana kisah jumatmu???

Ternyata Permintaanya Sederhana

Ternyata permintaan dn harapan orangtuaku sederhana saja "mama maunya opi tinggl dekat mama aja, ya di Pekanbaru, atau di Inhu, klo bisa jangan nikah sama orang luar negeri, nanti opi malah tinggl di negara orang, jauh ". Begitu lh kira kira pesan ortu saat nelpon ke rumah.

(Beliau ngomong begitu krna sbelum nya sempat aku candain klo aku pengen cari pendamping orang melayu malaysia) Heheh...

Mendengar perkataan nya yg seperti itu Aku hanya bisa tertawa kecil dri sini. "hehe.. Tenang ma, klo malaysia kn dekat, nanti pakai persyaratan, persyaratan nya hrs mau tinggl di Pekanbaru atau Riau, hehe " sambut ku.

Ortu ku termasuk org yg enak dan nyantai klo ngebahas masalah "nikah" tidak pernah minta yg macam2, tidak jg maksa2 hrs nikah cepat2, bahkan dia bilang "selesaikan s2 dlu, nti klo udh selesai s2 yg jangan lama lama lgi ". Bisa dikatakan semuanya nyerahin ke aku, krna menrtnya aku tau mana yg baik dn cocok. Tapi aku jg tak pernah mengambil keputusan sendiri, aku jg slalu meminta pendapat dan masukan dri ortu. Salah satu yg diwanti2 banget adalah "novri jgn nikah sma org luar"... Hehe bisa ajah..

Menyenangkan ortu itu kewajiban dn ibadah. Kheir insya allah semoga bisa memenuhi harapan nya dan emang harus sih...Hehhe

Yang Hilang akan Diganti

Biasanya orang mau memberikan sesuatu yang ia miliki, jika ia mendaptkan balasana atau ganti yang lebih baik, atau minimal setimpal dari apa yang telah ia berikan. Ini konsep jual beli, sudah pasti, seorang penjul tidak akan menjual / memberikan barang dagangannya tanpa mendaptkan untung.

Namun perlu diketahui, teori di atas tidak berlaku bagi sebagian orang, anda pasti menemukan orang yang menurut anda aneh. Berani blak blakan memberikan apa yang ia punya, sedangkan ia belum tau balasan dan ganti yang akan ia daptkan. Ia, Ini ujian keimanan, jelas ia tidak akan tau, dan tidak pernah tergambar balasan dan ganti apa yang sudah Allah siapkan untuk dirinya, yang jelas jauh lebih baik, jauh lebih untung dari perkiraannya.

Mau tidak mau, dalam hidup ini akan selalu ada yang hilang dari kita, bahkan kita sendiri juga akn hilang. Seseorang yang pergi meninggalkan kampung halamannya untuk mencari ilmu, bekerja, mencari nafkah dan sebagainya, meninggalkan keluarga, teman-teman, kehilangan waktu untuk keluarga, dan lain-lain. Kehilangan kesenangan sesaat tidaklah mengapa, asalkan mendaptkan kebahagiaan yang kekal selamanya.

Ini harus kita pahami, akan selalu ada yg hilang ketika kita mencari sesuatu. Tapi apa yg dicari itu akan jauh lebih baik menggantikan yg hilang tersebut, dengan syarat yang dicari adalah sesuatu yang benar dan bermanfaat.

Itu sebabnya pendahulu kita, ulama-ulama kita tidak takut untuk memperjuangkan "sesuatu" itu. Karena tau sesuatu yang dicari itu sangat berharga. Diantara mereka ada yang kehilangan keluarga, kehilangan harta, kehilangan sahabat, kehilangan kesehatan dan lain-lain. Bahkan ada yang mengatkan begini, belum benar-benar berhasil seseorang itu, sampai hartanya habis, bahkan sampai ada salah satu dari keluarganya yang berpulang (meninggal) ia tidak berada di sampingnya.

Saya pernah mendengarkan perkataan seorang ulama sprti ini "jika kita ingin tau bagaimna layaknya atau semestinya kita mencintai Rasulullah maka pelajarilah, bacalah sejarah bagaimna cinta sahabat kepadanya"
.
Saya jg ingin mengatakan hal yg maksudnya serupa, "jika kta ingin tau bagaimna perjuangan ulama2 kita dalam mencari sesuatu (ilmu, kebenaran),maka pelajarilah dan bacalah sejarah hidup mereka, bagaimna mereka memperoleh itu semua "

Selasa, 04 Maret 2014

Al baqa'u Lillahi, Selamat Jalan Guru

Qala tabaraka wa ta'ala "Kullu nafsin dzaiqatul maut". setiap yang bernyawa pasti mati. wa qala aidhan "fa idza jaa ajaluhum la yasta'khiruna sa'atan wala yastaqdimun". Jika memang sudah datang ajal (seseorang) tidak bisa diundur ataupun dimajukan. "Inna lillah wa inna ilaihi raji'un" sesungguhnya kami milikNya, dan akan kembali kepadaNya. Tanggal 1 Maret yang lalu saya mendapat kabar langsung dari beberapa Alumni via BB dan FB bahwa salah seorang Ustadz kami telah berpulang ke rahmatullah. Saya secara pribadi dan mewakili teman-teman IKAPDH Mesir turut berduka atas berita dan kabar tersebut. Kita hanya bisa berdo'a semoga dosa-dosa beliau diampuni oleh Allah, dan ditempatkan di syurgaNya, Amin..

Ustadz Hengki Prawira harahap (semoga Allah merahmati beliau), beliau adalah sosok yang ramah. Guru yang terkenal mahir dalam bidang matematika ini dikenal baik oleh seluruh murid-muridnya, Meskipun saya tidak secara langsung diajar oleh beliau, namun banyak dari santri yang merasa bahwa pelajaran matematika akan menjadi sangat mudah jika beliau yang mengajarkannya.

Dari informasi yang kami terima beliau menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit dikarenakan sakit demam panas. Kepergian beliau tentu meninggalkan duka yang mendalam bagi Pondok pesantren Darel Hikmah. Wakil kepala MTs darel hikmah ini juga meninggalkan seorang istri dan 2 orang anak. Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap diberikan ketabahan dan kesabaran. Amin

Pengasuh Pondok pesantren Darel Hikmah, Kiyai Miftah Syarif, MAg mengungkapkan rasa berbela sungkawa melalui status FB pribadinya. "Hengki prawira harahap (alm) adalah sosok guru deha yg berdedikasi, giat bekrja, disiplin dan banyak kawan. Dikebumikan di kampungnya padang sidempuan. Smoga arwahnya diterima disisiNya.....amien".

Sementara itu wakil pimpinan bidang minat dan bakat Ust, Rahmat Wahyudin, juga menulis di status FB miliknya. Ass. Inna lillahi wa 'inna ilaihi rojiun . Telah berpulang ke rahmatullah ustadz kita Hengky Prawira Harahap Wakil kepala MTs Dar El Hikmah. Dengan meninggalkan seorang istri dan 2 anak yang masih kecil-kecil. Allahummagfirlahu war hamhu wa"afihi wa' fu 'anhu. semoga amal almarhum diterima allah, dan dimasukan kedalam ahli syurga. Serta istri dan anak@ yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran. aamiin

Tentu kita semua merasa kehilangan sosok seorang guru yang ramah, baik, sederhana dan cerdas. Kini yang dapat kita lakukan adalah memaafkan kesalahn dan senantiasa mendo'akan beliau, semoga Allah mengampuni dosa-dosanya. "Allahummagfirlahu, warhamhu, wa'afihi wa'fu 'anhu" Amin..

Kami segenap Alumni IKAPH Mesir turut berbela sungkawa atas kepergian Ust. Hengki Prawira Harahap. Selamat jalan Ustadz, semoga kelak kita bertemu di syurgaNya. Amin.

Minggu, 02 Maret 2014

Apa yang Membelenggu Pikiran Anda

Sebahagian kita sering dibelenggu oleh persepsi buruk atau kekhawatiran terhadap sesuatu. Padahal sebenarnya tidak demikian juga, apa yang kita pikirkan dan khwatirkan belum tentu sama dengan apa yang akan terjadi, jadi hemat saya, kita terlalu menghabiskan waktu untuk memikirkan sesuatu yang bukan menjadi keputusan dan hak kita. Yakinlah semua perkiraan picik itu akan membuat diri kita menjadi orang yang terbelakang dan terbatas akan segala sesuatu.

Sebagai seorang mukmin kita berkeyakinan memiliki yang Maha atas segalnya, Dia lah yang memberi keputusan atas segala sesuatu. Dia lah yang Maha memberi. Kenapa keyakinan ini yang justru tidak kita mantap kan.? Coba kroscek diri kita, pernahkah kita meminta sesuatu yang tidak akan kita rasakan di dunia ini, atau pernahkah kita meminta "Akhirat" sekhusyuk kita meminta dunia?, meminta mobil, rumah mewah, jabatan, kekayaan, keuntungan dalam berdagang, dan lain-lain?.  Misalkan saja, kita selalu meminta sesuatu terbatas dengan kemauan kita yang sifatnya mungkin sementara. kemudian ditambah lagi kita selalu berkata "saya cukup lah punya ini, atau itu, begini dan begitu", padahal Dia maha atas segala-galanya, bahkan lebih dari segala-galanya.

Oleh karenanya yang selama ini hanya menginginkan dan berharap "Dunia" ketahuilah, bahwa Allah memiliki dunia dan akhirat, Dia bisa memberikan kedua-duanya untuk mu, kenapa kamu tidak meminta "Dunia dan Akhirat" tersebut kepadaNy.?. "Man kana yuridu tsawaba ad dunya fa 'indallahi tsawabud ad dunya wal akhirah" yang ingin ganjaran dunia, ketahuilah bahwa Allah memiliki ganjaran dunia dan akhirat. Minta, minta dan minta kepadaNya. "Ud'uuni astajib lakum" memintalah kalian kepadaKu niscaya akan aku kabulkan.

Kemudian persepsi salah berikutnya adalah: Sebagian kita selalu kalah dengan perasaan. Bukan juga mengharuskan kita menjadi manusia yang tidak berperasaan, namun lebih kepada kesalahan dalam memposisikannya. Misalkan saja, "Untuk apa wanita kuliyah tinggi-tinggi, nanti ujung-ujungnya ke dapur juga, atau jadi ibu rumah tangga juga". Misalkan juga, ada orang tua yang berkata begini "untuk apa sekolah jauh, nanti kalo sakit susah, jauh dari keluarga, kemudian kalau seandainya meninggal di negeri orang susah ndak ada keluarga" dan macam-macm.

Bahkan tak sedikit diantara kita yang termakan oleh perkataan -perkataan seprti itu, kemudian membenarkannya. Menurut saya itu persepsi yang keliru. Kembali lagi ke awal, keteguhan hati seorang mukmin tidak bisa dikalahkan dengan sesuatu yang sifatnya menyalahi qada dan takdir Rabb nya. Itu sebabnya yang membuat sesorang berdiri kokoh adalah keyakinan dan keteguhan iman. Jika hati sudah mantab insya Allah untuk melangkah kedepan akan lebih tegap dan sigap.

Yuk mari kita lihat apa kata Al quran tentang itu: "Wa man yakhruj min baitihi muhajiran ilallah wa rasulihi tsumma yudrikhul mautu faqad waqa'a ajruhu 'alallah" yang keluar meninggalkan rumahnya (hijrah ke sesuatu yg lebih baik, karena Allah dan rasulnya, di jalan Allah ) kemudian maut menjemput, maka sungguh Allah tak kan kurangi sedikitpun ganjarannya. Lantas, kenapa kita mesti takut..??? yang takut hanya yang tidak yakin dan percaya.

Rasul juga menguatkan, "Man salaka thariqan yal tamisu fihi 'ilman, sahhalallahu lahu tariqan ilal jannah"  yang keluar, berjalan menuntut ilmu, maka Allah akan permudah jalannya menuju syurga. Lalu apalagi alasannya..??

"Ah, takut ah, takut jauh-jauh dari keluarga, nanti kalo sakit jauh dari keluarga, takut di akhir hayat tidak dekat keluarga". Semua sudah ada yang ngatur, kok jadi malah milih tempat sakit sama tempat mati. Allah jelas dan tegas untk masalah ini, bahwa tidak ada satupun yang tau perkara mati, di mana dan kapannya. "Ainama takunu yudrikkum al mautu walau kuntum fi burujin musyaiyadah"  diamanpun kalian berada maut pasti akan menjemput, walaupun kalian berusaha untuk berlindung di tempat atau bangunan yang kokoh dan tinggi.

Ayat lain yang sejalan dengan itu,  "wala tadri nafsun bi ayyi ardhin tamut" Seseorang tidak akan tau dimana tempat ia akan menghembuskan nafas terakhirnya, di tanah kelahirannya kah, atau di negaranya kah, atau bahkan di negara orang. Yang terpenting bagi kita adalah bukan dimana tempat kita meninggalkan dunia ini,  tapi bagaimana kita mengakhirinya. "Husnul khatimah am suul khatimah" Akhir yang baik atau akhir yang buruk, kita selalu berdo'a semoga Allah memberikan akhir yg baik yang husnul khatimah kepada kita. Amin.

Juga dikuatkan di ayat yang lain, "Fa idza jaa ajaluhum la yasta'khiruuna sa'atan wala yastaqdimun" jika memang sudah tiba waktunya, tidak akan bisa ditunda barang sedetikpun. Jadi kenapa kita mesti takut dengan tempat dan waktunya.? yang perlu kita perhatikan adalah kesiapan kita untuk menghadapNya. Sudah yakinkah kita?

Mudah-mudahan tulisan singkat ini dapat memberikan pencerahan dan menguatkan keteguhan hati kita untuk terus melangkah di jalanNya. Tidak ada kata istirahat, selagi bisa, lakukan, selagi mampu, maka laksanakn. Jangan mau dipecundangi oleh pikiran-pikiran yang hanya dapat melumpuhkan impian kita. Yuk bismillah...



#Terinspirasi dari kisah teman-teman yang tidak boleh atau tidak mau keluar dari kampung halaman dalam menuntu ilmu dengan alasan yang bermacam-macam, baik itu karena keinginan diri sendiri atau memang karena orang tua. Saran saya, kalau penyebabnya adalah diri anda, semoga ini dapat menjadi masukan, namun jika memang karena orangtua, maka anda perlu memperhatikan lagi dan mencerna keinginan mereka, barangkali ada alasan lain yang membuat mereka tidak ingin melepas anda, maka mencobalah untuk menilai dan mempertimbangkannya. semoga Allah memberikan petunjuk mana yang baik yang harus kita lalui.. amin..


Istana Riau, 2 Maret 2014
Syafni Agmal






Kamis, 27 Februari 2014

Membumikan Alquran

Bagi seorang Muslim Al quran adalah pusaka yang dijadikan pedoman dalam kehidupan. Bisa dikatakan juga sebagai buku petunjuk menuju jalan yang benar. Jika seseorang faham dan mengerti betul tentang isi Al-Quran insya Allah akan selamat dalam menjalni hidup di dunia ini. namun jika ditanya apakah cukup dengan Al quran saja, sudah barang tentu tidak, karena dalam islam ada 2 sumber utama yaitu Al quran dan Al hadits. Keduanya tidak bisa dipisahkan, bahkan seperti tangkai sebilah pisau, jika hilang maka kita akan kesulitan untuk menggunakannya. 

Menjadikan Al quran sebagai sahabat atau pegangan dalam kehidupan adalah sesuatu yang mutlaq bagi kita. Semestinya kita lebih sering menghabiskan waktu dengannya, bukan dengan yang lainnya apalagi jika sesuatu itu tidak bermanfaat dan sampai merusak. Kenapa..? karena biasanya ketika kita tidak menyibukan diri dengan sesuatu yang bermanfaat maka kita akan disibukan oleh sesuatu yang dapat merusak dan merugikan kita. 

Nah, berbicara mengenai Al quran memang tidak akan pernah ada habisnya, terlalu luas. Mungkin kita baru secuil mengetahui dan memperlajri Al quran, tidak mengapa, yang penting ada keinginan bagi kita untuk mempelajarinya, itu lebih baik daripada tidak sama sekali. "Khairukum man ta'allamal qurana wa 'allamahu" sebaik-baiknya kalian adalah yang mempelajari Al quran dan yang mengajarkannya. 

Kewajiban kita adalah mempelajari dan mengajarkannya. Mungkin untuk saat ini tugas utama kita adalah mempelajari dengan serius dan sungguh-sungguh, sehingga kemudian hari kita sudah memiliki bekal untuk mengajarkan kepada yang lain. 

Pemandangan yang indah di negeri ini (Mesir). Pengalamanku; di sini, tidak ada satu haripun suasana yang berlalu tanpa Al quran, hampir setiap hari bahkan setiap waktu aku merasakan susana itu. Misalnya saja di Bus, Angkot, Supermarket, toko-toko, pasar, dan lain-lain. "Membumikan Al quran" mungkin kata-kata tersebut tepat untuk negeri para nabi ini. 

Dulu aku pernah mendengar bahwa di Tanah kelahiranku sana (Riau) ada salah satu cita-cita pemerintah Riau untuk "Membumikan Al quran di Tanah Melayu". Semoga ini bukan sekedar semboyan ataupun cita-cita yang terkubur dalam di tengah perjalanan. Mudah-mudahan cita-cita ini tetap ada, dan bisa dibuktikan kepada khalayak dan umat, bahwa negeri kita tidak sekedar bisa bermimpi, namun lebih dari itu kita bekerja untuk mewujudkan mimpi itu.  Mungkin ini bukan hanya keinginan daerah saja, tapi tentu juga menjadi cita-cita bangsa Indonesia.

Anak-anak kecil yang hafal Al quran tidak asing lagi kita temui di sini. Mereka benar-benar dididik sejak kecil. Ini fenomena yang jarang atau mungkin satu dua yang kita temui di negara kita sana (Indonesia). Orang tua benar-benar memperhatikan anak-anaknya, karena mungkin mereka sadar betul bahwa menjaga agama dan negara adalah tugas mereka dengan menyiapkan generasi-generasi yang tangguh tidak hanya secara keilmuan, tapi juga secara akhlaq dan keimanan. 

Nah, barangkali konsep itu bisa kita lihat dari negeri 1000 menara ini. Betapa aku merasakan semboyan "Membumikan Al quran" itu terasa di sini. Mendidik generasi qurani sedari dini. Memiliki guru-guru Quran yang berkompeten, mentradisikan Al quran di tempat-tempat umum dan lain sebagainya. Pemandangan seperti ini dapat membangkitkan semangat sekaligus menyadarkan diri akan kekurangan dan kelalaian selama ini. 

Keberadaan ku di negeri yang kaya akan ilmu agama ini rasanya sayang untuk dilewatkan begitu saja. Mungkin kesempatan seperti mereka sudah saatnya untuk aku miliki. Apa yang menjadi niat baik kita harus kita realisasikan secepatnya, bukan masalah bisa atau tidak bisa, tapi mau atau tidak mau.
 
Syeikh Walid, guru tahfidz ku yang masih terbilang muda, beliau menuntaskan hafalan Qurannya hanya dalam kurun waktu 3 bulan saja, kemudian selebihnya ia gunakan untuk mengulang-ngulang hafalannya. Sehingga tidak heran jika hafalan mereka begitu kuat dan lengket, karena seringnya mengulang-ulang hafalan tersebut.

suatu saat aku merasa bahwa kesibukan menjadi alasan kenapa sulit untuk menghafal, sebenarnya tidak juga demikian, karena ketika ku bertanya kepada beliau "bagaimna caranya agar bisa fokus dan lebih banyak lagi dalam menghafal" beliau menjawabnya dengan beberapa tips dan pesan, seperti berikut ini:

1. Menghafal dengan cara mendengar. Mendengar rekaman murottal dan sejenisnya.
2. Barengi kesibukanmu dengan Al quran. Seperti ketika makan, ketika di bus, ketika memasak mungkin, ketika akan istirahat malam, dll.
3. Jika siang hari memang benar-benar sibuk, manfaatkan waktu malam untuk menghafal dan fokus dengan Al quran. Misalnya kamu bisa memulai menghafal setelah isya dan seterusnya.
4. Agar lebih kuat dan lengket usahakan ulangi hafalan yang sudah dihafal  ke dalam bacaan shalat, setiap shalat 5 waktu dan shalat-shalat sunnah lainya. 


Hanya sekedar tulisan sederhana, ungkapan hati dan pengalaman di negeri ini, aku merasa sayang untuk melewati hari-hari selama di sini tanpa menuangkannya dalam bentuk cerita dan tulisan sederhana. Semoga bermanfaat bagi kita semua. 

Ini wajah masa depan Riau dan Indonesia, Insya Allah kami siap untuk membumikan Al quran di tanah Melayu
(Teman-teman Riau sedang belajar tahsin qiroah)

ya Rabb, berikan aku keteguhan hati dan iman untuk tetap berada di jalanMu

Alhamdulillah dapat sanad tahsin qiroah hafz dan Syu'bah, usaha itu sudah menuaikan hasil, walaupun masih sangat sedikit. Semoga bisa belajar lebih dalam lagi.

Selasa, 11 Februari 2014

Apa yang Paling Berharga Dalam Hidup Anda ?

Ketika seseorang ditanya, "apa yang paling berharga dalam hidup anda..? masing-masing menjawab dengan versi jawaban yang berbeda-beda, ada yang mengatakan, yang paling berharga adalah uang yang banyak, mobil mewah, anak, keluarga, istri, namun yang menakjubkan adalah ada segolongan manusia yang mengatakan bahwa "waktu" adalah sesuatu yang paling berharga baginya. Ini yang pernah diungkapkan oleh imam Al-hasan Al-Bashri "saya pernah menemukn beberapa kaum yang mana meraka sangat-sangat mnjaga dan menghargai waktu mereka lebih dari pada kalian menjaga harta (dirham/dinar) kalian sendiri".

Waktu memang sangat-sangat berharga bagi kita semua. Bahkan orang yang benar-benar sadar akan waktunya menganggap bahwa waktu lebih berharga dari hartanya, lebih mahal dari emas dan berliannya. Pergunakan waktu sebaik mungkin, karena hidup kita juga bagian dari perjalanan waktu. Bahkan ketika kita berbicara umur dan jatah hidup, kita akan berbicara waktu. Imam Hasan Al basri juga pernah mengingatkan "kita adalah kumpulan hari-hari, ketika hari-hari tersebut pergi dan berlalu, maka berkurang pulalah sisa umur kita". 

Ketahuilah bahwa di akhirat nanti kita akan dimintai pertanggungjawaban atas umur yang sudah kita habiskan di dunia ini. kita tidak akan bisa lari dari pertanyaan ini "Umurmu engkau habiskan untuk apa.?" jawabannya tidak perlu dihafal dari sejak dini, hanya perlu dipersiapkan dengan perbuatan (amal soleh). Perlu kita fahami bahwa pada hari itu segala bentuk amal perbuatan akan diperlihatkan.  Tangan akan berbicara, kaki akan bersaksi, sedangkan mulut hanya kaku dan membisu. "wa tukallimuna aydihim wa tasyhadu arjuluhum bima kanu yaksibun".

Kembali berbicara waktu.  Dalam surah Al-Rum ayat 54, Allah berfirman:

الله الذي خلقكم من ضعف ثم جعل من بعد ضعف قوة ثم جعل من بعد قوة ضعفا و شيبة ( الروم )54

Dari ayat tersebut, Allah seolah membagi fase kehidupan manusia menjadi 3 bagian. Pertama: Masa kanak-kanak, kemudian dewasa dan setelah itu masa tua. Pada fase pertama manusia dilahirkan dalam keadaan lemah, kemudian di fase kedua Allah berikan kekuatan dan setelah itu menginjak fase ketiga Allah jadikan lemah kembali. Dari ayat tersebut ada 1 fase dimana manusia diberi kekuatan dan menjadi simbol kekuatan, yaitu masa muda. Itu sebabnya pemuda selalu menjadi simbol kekuatan, penggerak utama dalam setiap perjuangan. 

Ulama terkemuka Syeikh Yusuf Al Qardhawi pernah mengatakan "As syabab sarwatul ummah", pemuda adalah kekayaan (harta) umat islam. Artinya sejarah mencatat bahwa pemuda sangat berperan penting perjuangan islam. Sebut saja Muhammad Al Fatih yang menaklukkan Konstantinopel pada umurnya yang kurang lebih 23 tahun.

Masa muda ini selalu menjadi perhatian khusus di dalam islam. Diantaranya ada hadist yang menjelaskan bahwa ada 7 golongan yang akan mendapatkan perlindungan dari Allah swt pada hari akhir nanti dimana tidak ada satupun perlindungan kecuali dariNya, nah salah satu dari 7 golongan tersebut adalah "pemuda" yang hatinya selalu terpaut dengan masjid (rojulun qolbuhu muta'alliqun bil masajid).  Kemudian di lain riwayat disebutkan bahwa pada hari akhir nanti manusia akan ditanya tentang kehidupan masa mudanya. (umurnya).

Oleh karenanya sebelum terlambat, jangan tunggu penyesalan mampir ketika waktu yang dijanjikan telah tiba. Semoga kita bisa menjadi orang yang senantiasa menjaga waktu dan memanfaatkannya dengan baik. amin..

Keikhlasan atau Bayaran..?

Beberapa tahun silam saya pernah menonton sebuah filem yang berjudul "Kiamat sudah dekat". Saya rasa teman-teman juga sudah menyaksikan alur cerita dari filem tersebut kan.? Ada cerita unik di dalamnya, di mana si rocker naksir dengan seorang putri cantik anak pak haji, namun ketika ia ngin melamar, si Haji memberikan syarat agar si Fandi (rocker) menguasai ilmu "ikhlas" terlebih dahulu. Menariknya si rocker tak tau apa sebenarnya ilmu ikhlas itu, setelah berusaha maksimal akhirnya si Fandi menyerah dan merelakan si Sarah (anak pak Haji) menikah dengan laki-laki lain. Si Haji tersontak kagum dengan sikap si rocker yang merelakan putrinya menikah dengan orang lain, menurut pak Haji si rocker (Fandi) sudah menguasai ilmu ikhlas yang dia syaratkan. Endingnya si Rocker alias Fandi pun diizinkan menikahi putrinya.

Cerita diatas hanya sekedar pengantar atau pembuka atau mungkin sekedar intermezo saja. Saya tidak inigin memperpanjang cerita yang ada di filem tersebut, karena sayabukan seorang pengamat filem,  juga bukan sedang ingin membahasnya. hehe.. Saya hanya ingin mencoba untuk menuangkan apayang saya ketahui tentang makna "Ikhlas" tersebut.

Ikhlasitu pada hakikatnya adalah "kekuatan iamn". Bila berbicra iman,  puncaknya adalah Allah swt.  Banyak sekali ayat didalam Al quran yang berbicara tentang "Ikhlas" diantaranya dalamsurah Al Bayyinah ayat 5, dalam surah Al Kahfi ayat 11 dan lain-lain. Berbicara tentang ikhlas, Rasulullah saw juga sudah menjelaskannya  dalam sebuah hadis. Hadits ini menjadi hadits pembuka dalam kumpulan hadits arba'in yang kita semua rata-rata hafal dengan lafal hadist tersebut, ma nawa"Innama al a'malu bin niyat, wa innama likulliimriin ", semua bentuk amal perbuatan tergantung kepada niatnya, jika niatnya karena Allah makaakan diberikan pahala atasnya.

Kemudian pertanyaan adalah bagaimana mengkategorikan perbuatan atau amal yang ihklas.? Segala bentuk amal perbuatan tidak diterima oleh Allah dan tidak dicatat sebagai bentuk kebaikan, kecuali ada 2 kriteria /ketentuan yang terdapat di dalamnya. Pertama: Perbuatan tersebut dibenarkan oleh syariat (ajaran islam), lingkupannya sangat luas sekali, misalnya tolong menolong dalam hal kebaikan, saling mengingatkan dalam kebaikan, membantu saudara seiman yang sedang ditimpa musibah, menghormati dan menghargai tamu,toleransi dalam beragama, saling harga menghargai dan lain sebagainya.

Kemudian yang kedua adalah: Harus dilakukan dengan niat yang ikhlas (Hanya mengharap ridha Allah swt), bukan karena ingin mendaptkan ganjaran, atau ucapan terimakasih dari yang lain. Itu sebabnya orang yang riya dalam beramal tidak diterima oleh Allah swt. atau membantu orang lain,tapi menyakitkan perasaan orang tersebut juga tidak diperkenankan oleh Allah swt, hal ini sejalan dengan ayat Allah dalam surah Al baqarah ayat 263"Qaulun ma'rufun wa magfiratun khairun min sadaqatin yatba'uha adza" Perkataan yang baik, lemah lembut, santun, itu lebih baik dari pada sedekah tapi menyakitkan perasaan orang lain.

Kedua unsur  tersebut mesti ada dalam setiap amal perbuatan seseorang. Jika salah satunya cacat atau hilang, maka tentu tidak diterima olehAllah swt. Misalkan saja seseorang melakukan sesuatu dengan penuh keihklasan, yang tertancap di lubuk hatinya benar-benar karena Allah semata, tapi yang ia lakukan itu bertentangan dengan ajaran islam, tentu perbuatan tersebut tidak diterima di sisi Allah, demikian halnya juga, ketika seseorang melakukan sesuatu yang baik, sesuai dengan ajaran islam namun tidak dibarengi dengan niat karena Allah, maka amal perbuatannya terhitung cacat dan sia-sia.

Fudhail bin 'iyadh (salafuna as shalih ulamatasawuf abad ke-2 Hijriayah) pernah ditanya tentang makna "ahsanu 'amala" yang terdapat dalam surah Al mulk ayat 2 "liyabluakum ayyukum ahsanu'amalan". Beliau menjelaskan bahwa makna "ahsanul 'amal" adalah amal yang dikerjakan dengan penuh keihklasan, dan yang dibenarkan oleh syariat (ajaran islam). Jika perbuatan dikerjakan dengan penuh keihklasan namun tidak dibenarkn oleh syari'at atau ajaran islam, maka amal tersebut tidak diterima, demikian juga sebaliknya.

Lebih jelas lagi beliau menambahkan bahwa ikhlas itu adalah sesuatu yang dilakukan karena Allah, dan kebenaran itu adalah sesuatu yang bersumber dari Allah (syari'at yang telah ditetapkan). Kemudian Allah swt menjelaskan di akhir surat Al Kahfi "faman kana yarju liqo'arabbih fal ya'mal 'amalan shalihan wala yusyrik bi'ibadati rabbihi ahada", barang siapa yang ingin bertemu dengan Rabbnya hendaklah ia mempersiapkan diri dengan amal shalih dan janganlah sekali-kali menyekutukanNya.

Perlu diketahuai, bahwa menyeru kepada kebaikan atau berdakwah adalah perbuatan atau amal shalih yang paling utama. Nah posisi kita sebagai seorang mukmin seyogyanya bisa memberikan pencerahan dan sinar kebaikan kepadasiapa saja yang ada di sekeliling kita.

Sahabat-sahabat semua yang saya cintai karena Allah, Sebelum saya mengakhiri tulisan sederhana ini, saya ingin lebih mengajak kita semua terkhusus para da'i untuk benar- benar menyadari akan pentingnya posisi kita saat ini, karena itu sangat menentukan nasib perjuangan dakwah kita di masa depan. Saya akan menyampaikan pesan singkat yang pernah disampaikan oleh syeikh 'Abdullah nasih 'unwan melalui tulisannya.
 
Pertama: Mulailah setiap dakwah kita dengan niat hanya karena Allah swt semata. Kedua: Jadikan semua perbuatan dan cara bersosial kita dengan masyarakat sesuai dengan ajaran islam (yang diajarkan oleh Rasulullah). Ketiga: Senantiasa muhasabah diri, introspeksi diri.  Barangkali kita perlu bertanya pada diri kita masing-masing, apa tujuan saya berdakwah? Apa yang saya inginkan dari dakwah ini.?. Keempat: Mari kita perhatikan segala bentuk tindakan dan prilaku kita, apakah semuanya sudah sesuai dengan apa yang kita katakana? sehingga kita terhindar dari golongan orang-orang yang "Kaburo maqtan 'indallah antaqulu ma la taf'alun" yang perbuatannya tidak sesuai dengan perkataannya. Dan yang terakhir, yang kelima adalah: Mari menghindar dari tipu daya setan yang dapat merusak nilai dakwah kita, yang selalu mengundang hawa nafsu untuk melakukan keburukan, rasa ujub, riya dan lain sebagainya yang itu akan menjadi fitnah bagi diri kita sendiri. 

Dari 5 poin di atas barangkali point terakhir menjadi problem yang sangat sakral bagi para da'i. Tipu daya setan banyak menjebloskan para pendakwah kita. Realita dihadapkan, fikiran berkecamuk antara keihklasan atau bayaran. Tujuan dakwahs pontan berubah, berdakwah menjadi profesi untuk mencari penghidupan, memasok tarif dan bayaran, sehingga umat merasa kesulitan. Para pendakwah kita terkena racun ujub dan riya, saling berlomba-lomba memperkaya harta, sampai-sampai diliput oleh media. Semua orang kini menjadi bertanya-tanya, apa sebenarnya tujuan ia berdakwah..???

Jika 5 pesan di atas dapat kita jalani, insya Alah kita akan menjadi da'i-da'i yang mukhlis dalam berdakwah, senantiasa menjaga niat karena Allah. Dengan demikian insya Allah dakwah kita akan menghasilkan perubahan yang lebih baik. Yang perlu kita yakini bahwa keikhlasan dalam berdakwah akan menorehkan hasil yang baik dan positif terhadap umat dan masyarakat.

Terakhir, kepada Allah sajalah kita memohon ampun dan pertolongan agar dimudahkan segala urusan dan diberkati setiap langkah perjuangan, Amin…

*Pesan ini khusus untuk diri saya pribadi, agar selalu ingat tujuan dalam menjalankan amanah dari Allah ini.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More