Cinta Rasul

Cinta Rasul

Selasa, 08 Januari 2013

Menelan " Pil " Terpahit Dalam Hidupku


Wajahnya tampan, sosok pribadi yang tenang, ramah, murah senyum, satu lagi dia rajin dan smart, hehe. Itulah Andi, mahasiswa tingkat akhir di salah satu Universitas terkemuka di India. Dia yang akan aku seret dalam tulisan sederhanaku ini kawan, dan di sini aku sebagi Fadli, sobat Andi. jom ikut kite.

India sekarang berada pada musim dingin, dinginnya sampai ke hati, namun bagi Andi siang tu seolah semuanya berbeda, cuaca yang dingin tiba-tiba berubah panas, paras wajah tampannya pun terliht murung, sperti kehilangan semangat hidup. Aku tak tau apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya, tak biasanya dia terlihat seprti itu, karena setau aku dia oragnya asyik, suka bercanda, selalu ceria, namun semua itu hilang, seolah aku tak pernah kenal dia yang sekarang. Aku mencoba mendekatinya yang terlihat serius menatap layar laptop di ruang belajarnya. Aku beranikan untuk bertanya, "Ada apa An? Kelihatannya kamu murung sekali, tidak biasanya sprti ini, apa kamu sakit? (Basa-basi seorang teman yang ingin tau). hehe

Ia terlihat ragu untk menjawab pertanyaanku, namun akhirnya dia jawb juga "Ah, enggak Fad, ini teman-teman di FB banyak yang ngucapin selmat ultah kepadaku", (yang kebetulan hari ini adalah hari jadinya yang ke-22). "Oooo,..teman-teman ngucapin selamat ultah kepdamu, seharusnya kamu senang dong, tapi kok malah murung gitu, hmmm, pasti bukan itu deh, ada yang kamu sembunyikan dariku An.? cerita donk, aku ini sahabatmu An, aku tau betul siapa kamu, kamu itu orangnya selalu ceria, gak pernah aku lihat kamu sesedih dan semurung ini, kalo kamu kayak gini pasti ada masalah, gak mungkin gak, ayolah cerita sapa tau aku bisa bantu An”. (Paksaku untuk menceritakan masalahnya).

Dia masih terlihat ragu denganku, tapi sepatah dua patah lisannya mulai berucap "Eeee,.aku bingung Fad, aku bingung, aku gk tau". Hanya kata-kata itu yang terucap darinya. "lho-lho kenapa sih An? Tolong jelasin dong", (aku jadi bingung sendiri melihat sikapnya yang seperti itu).  Dengan sedikit tenang, dia kembali mencoba untuk menceritakannya kepdaku "Aku barusan baca pesan singkat dari Fitri di FB ku, kalo dia mau dijodohin sama lakai-laki pilihan ibunya".

Saat itu aku hanya tersenyum simple mendengar caritanya, ia pun melanjutkan pembicaraannya, "Aku kira itu hanya ada di flm-film atau di sinetron Fad, ternyata tidak, sekarang hal itu justru terjadi pada diriku. Aku nggak nyangka semua ini bisa terjadi, sudah bertahun-tahun aku dekat dengannya, tapi begini akhirnya. (Oo,..ternyata si Fitri adalah kekasihnya di Indonesia yang sudah lama menjalin hubungan dengannya, aku sendiri baru tau ini, maklum untuk urusan hati Andi emang selalu tertutup). Dari dulu aku berharap hubungan kami bisa lebih serius, namun akhirnya, sekarng aku harus menelan “pil” terpahit dalam hidupku Fad".

Aku tau Andi sedang galau tingkat internasional, hehe…tapi sebagai teman aku mencoba untuk menghibur, akupun mencoba untuk menenangkannya. "Oo jadi itu masalahnya, hmm, An, aku kenal kamu dah lama, aku tau dari dulu kamu orang yang paling bijak nyelesein masalah, itu salah satu alasan yang bikin aku ingin selalu belajar darimu, tapi kalo sekarang kamu kayak gini, aku seperti gak kenal kamu An, ayo donk man, bangkit, aku yakin kamu bisa nyelesein ini. Kamu masih ingat dengan kata-katamu, ketika aku sedang bingung untk memilih jalan hidupku, ketika aku harus memilih antara keluarga dan masa depanku, kamu selalu bilang kalau Tuhan selalu beri jalan terbaik untuk kita, Tuhan tadak pernah menguji di luar batas kemampuan kita, dan kamu juga yang bilang kalau Tuhan selalu memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan.

Sekarang coba kamu bayangin, andai saja Tuhan selalu memberikan semua keinginan kita sejak kita lahir sampai saat ini, aku yakin, aku belum tentu bisa seperti ini, mungkin aku juga tidak bisa berada di sini bersamamu An, tapi Tuhan selalu tau apa yang kita butuhkan, sehingga kita bisa jadi seprti ini. Sebagai hamba, kita hanya mampu menjalani dan mengambil hikmah dari semua yang telah terjadi, aku rasa itu lebih baik An, lagian kalau emang si Fitri wanita yang baik untukmu, aku yakin dia akan perjuangkan kamu, dan aku juga yakin Tuhan akan memeberikannya untukmu, udah lah, sekarang berdo’a saja, minta petunjuk dan jalan keluar. Kalau kata ustadz-ustadz  kita sih shalat "istikharah" minta diberikn jawaban, lagian kan si Fitri belum jelasin semuanya, kamu bisa minta penjelasannya lagi An”.

Andi terperanga melihat aku bermain kata-kata bijak seperti seorang motivator ulung di tengah audiensinya. Cuaca dingin hari itu kembali terasa, masuk, menusuk sampai ke hati, wajah Andi pun sudah mulai berubah, senyum manisnya pun terukir dari kedua bibirnya. Tapi aku tak tau, apakah tu hanya sekedar senyuman untuk merespon aksiku yang mencoba menghiburnya.

"Fad, thanks yah, udah ngasih masukan buat aku, udah ngingatin aku, aku sendiri lupa kalau semua kata-kata itu pernah aku sampaikan kepadamu, ternyata menasehati diri sendiri tak semudah menasehati orang lain, aku jadi sadar tentang semua itu, sekali lagi thanks yah udah mau dengerin aku, kamu emang sobat sejatiku Fad, mudah-mudahan aku bisa nyelesein masalh ini. Aku ingin masalh ini cepat selesai agar aku bisa fokus lagi dengan semua impian-impian besarku".  "Sama-sama An, nah gitu dong, aku kan jadi ikut seneng, aku gak mau sahabat superku sedih ataupun galau kayak gini lagi, oke bro". "Yah mudah-mudahan saja bisa" (sahutnya dengan nada cuek). Walau Andi udah mulai bisa tersenyum, tapi dari nadanya  meng-iyakan pembicaraan ku tadi,  seprtinya dia masih belum puas dengan masalahnya. Aku juga gak tau apa yang akan terjadi dengan hubungan mereka selanjutnya. Apa yang akan Andi lakukan..?? dan bagaimna kelanjutannya..??

Bersambung,…Tunggu kelanjutannya. Hehe….

#For SomeOne. Tulisan penghilang suntuk sesaat setelah pulang ujian.

Cinta butuh segala-galanya, Termasuk pengorbanan besar


Cairo, 8-1-2013
Syafni Agmal/ Novrinaldi S

1 komentar:

Aku hanya bisa bermain dengan bait-bait kata disaat hatiku terusik oleh masalah cinta. aku selalu berprinsip dengan "Kejujuran" dn "Pengorbanan". tapi seberapa besar 2 hal itu ntk cinta?, aku tak tau. keyakinan ku ntk hidup semakin menipis ketika kejujuran dan pengorbanan mulai diabaikan. aku tak tau apa dia juga akan berjuang dengan kejujuran dan pengorbanan ntk cintanya. Cinta butuh segala-galanya, termasuk pengorbanan besar ntk mendapatkannya, kejujuran ntk mengungkapkannya. kejujuran dan pengorbanan melahirkan sebuah kesetiaan yg tak pernah ternilai harganya. tapi aku lagi2 tak tau sejauh apa kesetaiannya padaku. yg aku tau setia itu sulit, sakit, perih, luka, duka, menahan semua perasaan gundah ketika kau melukainya. Aku harap surat kecil ini bisa meyakinkan mu, ntk "jujur" dan "berkorban" demi cinta ini. selanjutnya semua akan aku serahkan dengan yg Maha Kuasa.(Surat Andi ntk kekasihnya)

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More