Satu hal yang harus benar-benar kita sadari, bahwa kecerdasan akal, kekuatan fisik, kejernihan hati, adalah karunia terbesar dari sang Pencipta. Ketika semua nikmat tersebut dimanfaatkan dengan baik maka akan membuahkan hasil yang baik pula (maksimal). Misalnya; jika kita satukan semua itu (kecerdasan, kekuatan, kejernihan hati) dengan baik untuk mengais ilmu di bumi Allah ini maka hasilnyapun akan maksimal (insya Allah), namun ketika kita biarkan atau bahkan kita salahgunakan semua karunia Allah tersebut, maka ia akan hilang seiring dengan berjalannya waktu.
Bilangan hari di dunia ini sangatlah sedikit. Bersungguh-sungguhlah dalam mencari ilmu di sisa-sisa hari yang sedikit itu, maka kamu akan merasakan manisnya ilmu sepanjang hidupmu, lezatnya ilmu di sisa hari-harimu dan namamu akan selalu disebut-sebut meskipun kamu telah tiada (wafat), inilah diantara keutamaan ilmu. Goresan tinta sejarah selalu mencatat nama-nama mereka yang telah melahirkan banyak karya dengan ilmunya, sebut saja diantaranya imam 4 madzhab, Imam Abu Hanifah, iamam Malik, imam As-syafii, imam Ahmad bin Hambal yang sudah tidak asing di telinga kita.
Sungguh masih sangat banyak nama-nama yang menginspirasi kita sepanjang sejarah. Sekarang saatnya KITA, kita suatau saat akan menjadi bagian dari sejarah, hanya saja, akankah nama kita menjadi bagian dari sejarah emas peradaban, atau justru tercatat dalam tinta hitam ??.
Sa'id bin Jubair pernah berkata "Seseorang akan berilmu jika ia terus belajar, ketika ia berhenti untuk belajar, maka kebodohan yang akan menghampirinya". Bukti sejarah lainnya, Seorang ulama yang bernama Masruq bin Al-ajda'i bin Malik (tabi'in), untuk mencari guru yang menafsirkan 1 ayat dari alqur'an saja ia rela menempuh jauhnya perjalanan menuju Basrah, bahakn ketika seseorang mengabarkan kepdanya bahwa guru yang ia maksud berada di Syam, ia pun bergegas menuju Syam untuk menemuinya. Kejadian ini berkisar diantara tahun 40-63 H. kita bisa bayangkan, transportasi apa yang ada pada waktu itu.??? alat komunikasi seperti apa yang digunakan pada zaman itu...??.
Sudah pasti pada waktu itu tidak ada pesawat, Mobil, motor, sepeda dsb. Begitu juga dengan alat komunikasi, sudah barang tentu pada waktu itu tdk ada Telepon, Internet, Handphone dsb. ternyata dengan keterbatasan itu mereka mampu menjadi bukti sejarah bahwa manusia punya kekuatan besar ketika ia sadar akan dirinya dan hidupnya. maka tidak heran jika ada pepatah mengatakan "Seberapa besar kesadaranmu maka sebesar itu pulalah kesuksesanmu".
قال الجاحظ: العلم عزيز الجانب لا يعطيك بعضه حتى تعطيه كلك
Kita butuh totalitas dalam mengais ilmu, dengan mengerahkan segala kemampuan dan kesungguhan kita, karena dengan begitu ilmu akan mudah masuk ke dalam akal dan hati kita.
#Semoga hari-hari kita selalu berkah, aminn....
tetap semangatttt.....::)
Bilangan hari di dunia ini sangatlah sedikit. Bersungguh-sungguhlah dalam mencari ilmu di sisa-sisa hari yang sedikit itu, maka kamu akan merasakan manisnya ilmu sepanjang hidupmu, lezatnya ilmu di sisa hari-harimu dan namamu akan selalu disebut-sebut meskipun kamu telah tiada (wafat), inilah diantara keutamaan ilmu. Goresan tinta sejarah selalu mencatat nama-nama mereka yang telah melahirkan banyak karya dengan ilmunya, sebut saja diantaranya imam 4 madzhab, Imam Abu Hanifah, iamam Malik, imam As-syafii, imam Ahmad bin Hambal yang sudah tidak asing di telinga kita.
Sungguh masih sangat banyak nama-nama yang menginspirasi kita sepanjang sejarah. Sekarang saatnya KITA, kita suatau saat akan menjadi bagian dari sejarah, hanya saja, akankah nama kita menjadi bagian dari sejarah emas peradaban, atau justru tercatat dalam tinta hitam ??.
Sa'id bin Jubair pernah berkata "Seseorang akan berilmu jika ia terus belajar, ketika ia berhenti untuk belajar, maka kebodohan yang akan menghampirinya". Bukti sejarah lainnya, Seorang ulama yang bernama Masruq bin Al-ajda'i bin Malik (tabi'in), untuk mencari guru yang menafsirkan 1 ayat dari alqur'an saja ia rela menempuh jauhnya perjalanan menuju Basrah, bahakn ketika seseorang mengabarkan kepdanya bahwa guru yang ia maksud berada di Syam, ia pun bergegas menuju Syam untuk menemuinya. Kejadian ini berkisar diantara tahun 40-63 H. kita bisa bayangkan, transportasi apa yang ada pada waktu itu.??? alat komunikasi seperti apa yang digunakan pada zaman itu...??.
Sudah pasti pada waktu itu tidak ada pesawat, Mobil, motor, sepeda dsb. Begitu juga dengan alat komunikasi, sudah barang tentu pada waktu itu tdk ada Telepon, Internet, Handphone dsb. ternyata dengan keterbatasan itu mereka mampu menjadi bukti sejarah bahwa manusia punya kekuatan besar ketika ia sadar akan dirinya dan hidupnya. maka tidak heran jika ada pepatah mengatakan "Seberapa besar kesadaranmu maka sebesar itu pulalah kesuksesanmu".
قال الجاحظ: العلم عزيز الجانب لا يعطيك بعضه حتى تعطيه كلك
Kita butuh totalitas dalam mengais ilmu, dengan mengerahkan segala kemampuan dan kesungguhan kita, karena dengan begitu ilmu akan mudah masuk ke dalam akal dan hati kita.
#Semoga hari-hari kita selalu berkah, aminn....
tetap semangatttt.....::)
0 komentar:
Posting Komentar